FUTR Resmi Melantai di Bursa, Saham Dibuka Turun 5 Persen
Reporter
Antara
Editor
Grace gandhi
Senin, 27 Februari 2023 13:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (kode saham FUTR) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 27 Februari 2023. Saham dibuka turun 5,0 persen pada perdagangan pukul 09.01 WIB ke posisi Rp 95 dari harga penawaran Rp 100 per lembar saham.
Saham FUTR berada di level tertinggi Rp 97 per saham dan level terendah Rp 93 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.434 kali dengan volume perdagangan 139,38 juta saham dan nilai transaksi harian Rp 13,06 miliar.
Presiden Direktur FUTR Jeremy Quek memaparkan perseroan menawarkan 20 persen dari total saham yang dicatatkan kepada publik atau sebanyak 1,27 miliar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham.
Dalam IPO ini, perseroan meraih dana sebesar Rp 127,8 miliar serta mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 45 kali, dengan total pemegang saham lebih dari 18 ribu investor.
Secara bersamaan, perseroan menerbitkan waran di mana setiap pemegang lima saham yang ditawarkan berhak memperoleh empat Waran Seri I.
Jeremy menjelaskan perseroan berupaya mempertahankan dan memajukan operasi di Asia Pasifik, yang mana saat ini telah memiliki operasi bisnis di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
“Perseroan optimistis akan pelaksanaan ekspansi operasi bisnis ke Thailand, Filipina, Vietnam, dan Hong Kong dalam dua tahun ke depan,” ujar Jeremy.
Selanjutnya: Dengan lebih dari 200 juta user engagement ....
<!--more-->
Dengan lebih dari 200 juta user engagement dari lebih dari 25 juta basis pengguna serta jaringan mitra strategis global, menurut dia, FUTR dapat membantu klien dalam meningkatkan kinerja bisnis mereka dengan mengadaptasi standar global kepada aplikasi lokal.
Jeremy mengungkapkan sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk mengembangkan platform dan produk, mengembangkan riset dan analisis data, mengembangkan sumber daya manusia (SDM), menguatkan pemasaran. dan dukungan operasional lainnya.
Selain itu, perseroan akan membangun “Gudang Kreatif” untuk mendukung insan kreatif di berbagai lokasi di Indonesia dalam mengakses pasar internasional melalui pemanfaatan keahlian desain, coding, multimedia, pemasaran digital, animasi, dan live streaming e-commerce yang dimiliki.
“Kami yakin atas upaya berkelanjutan yang kami lakukan untuk tetap terus terdepan dan mengintegrasikan teknologi terkini, seperti AI, Decentralized Economies, Web 3, dan Metaverse, yang akan membantu klien kami mempertahankan serta mengembangkan bisnis mereka" ujar Jeremy.
Sebagai informasi, potensi ekonomi digital dan industri kreatif di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 4.608 triliun pada 2030.
Sedangkan, potensi pasar Asia Pasifik atas Big Data Analytics, Social Commerce, Immersive Tech, dan Cyber Governance diperkirakan mencapai 511 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan.
Pilihan Editor: IHSG Awal Pekan Sesi Pertama di Zona Merah, Sektor Kesehatan Turun Paling Dalam
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini