Ingin Mulai Investasi? Perhatikan 4 Sebab Harga Emas Naik Turun

Minggu, 19 Februari 2023 17:00 WIB

Ilustrasi emas batangan. Sumber: Global Look Press / rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Emas merupakan salah satu jenis logam mulia yang berharga. Bukan hanya digunakan sebagai perhiasan, emas juga banyak dipilih untuk investasi.

Investasi emas memang dinilai lebih aman dibandingkan jenis investasi lain. Semua orang dapat melakukannya tanpa harus mengerti ilmu tentang investasi.

Investasi emas sendiri memiliki banyak kelebihan seperti bebas pajak, aman terhadap resesi dan resiko rendah. Selain itu emas juga mudah untuk dicairkan dalam bentuk uang.

Meski demikian, harga emas sangatlah dinamis, meskipun harga emas cenderung naik tiap tahunnya, namun ada kalanya harga emas mengalami penurunan. Mengutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, ada beberapa alasan harga emas naik turun, diantaranya adalah:

1. Kondisi global yang tidak pasti

Advertising
Advertising

Kondisi global yang terjadi di sekitar kita seperti kondisi politik, ekonomi, krisis, resesi hingga perang turut mempengaruhi turun dan naiknya harga emas. Misalnya saja perang antara Rusia dan Ukraina yang memanas di tahun 2022, situasi tersebut mendorong investor global berbondong - bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas. Sehingga harga emas menjadi naik drastis sebab banyak peminatnya. Namun ketika situasi kembali aman, harga emas juga mulai menurun kembali meskipun tidak signifikan.

2. Kebijakan moneter

Kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal System) juga ikut mempengaruhi harga emas. Kebijakan moneter tersebut adalah kebijakan untuk menaikkan dan menurunkan suku bunga. Turunnya suku bunga berpengaruh pada naiknya harga emas, sebaliknya naiknya suku bunga berpengaruh pada turunnya harga emas.

3. Inflasi

Inflasi merupakan salah satu faktor yang memicu naiknya harga emas. Sebab ketika inflasi, banyak orang tidak berminat menyimpan aset mereka dalam bentuk uang dan memilih untuk berinvestasi emas dengan alasan harga emas yang lebih stabil dan aman dari inflasi.

4. Nilai tukar dolar Amerika Serikat

Harga emas yang dijual dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Sehingga pergerakan rupiah terhadap dolar AS sangat mempengaruhi apakah harga emas naik atau turun.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Pilihan Editor: Keuntungan Investasi Emas Dibanding Saham saat Resesi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

12 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya