PT Waskita Karya Klarifikasi Alasan Belum Bayar Bunga Obligasi ke Bursa Efek Indonesia
Reporter
Hanifah Dwijayanti
Editor
Agung Sedayu
Jumat, 17 Februari 2023 16:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Bursa Efek Indonesia mengeluarkan surat terkait penghentian sementara perdagangan efek PT Waskita Karya (Persero) Tbk dikarenakan penundaan pembayaran bunga ke-15 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B. Namun, pihak WKST menyangkal. Menurut mereka hal itu terjadi bukan karena belum bayar bunga obligasi, tapi pihaknya masih meninjau ulang implementasi master restructuring agreement (MRA)
"WSKT bukan tidak bisa membayar Bunga Obligasi, tapi ditunda pelaksanaannya dikarenakan perseroan akan melakukan peninjauan ulang secara komprehensif terhadap implementasi MRA, di mana standstill ini hanya bersifat sementara. Penundaan pembayaran ini juga dikarenakan perseroan akan melakukan equal treatment untuk semua pemilik utang, baik pemilik kredit kerja maupun obligasi. " ujar Sekretaris Korporat PT Waskita Karya pada keterangan tertulis pada Jumat, 17 Februari 2023.
Perseroan tengah melakukan restrukturisasi yang tertuang dalam MRA sebagai salah satu strategi perseroan untuk melakukan peninjauan ulang secara komprehensif terhadap implementasi MRA dalam rangka optimalisasi program restrukturisasi keuangan yang tengah berjalan.
Hal ini sejalan dengan arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melalui Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, yang mengatakan PT Waskita sedang dalam tahap restrukturisasi karena masih terbatasnya pendanaan untuk penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan.
Perusahaan juga menyampaikan bahwa penghentian sementara perdagangan efek tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan going concern dari perseroan. Beberapa risiko tersebut telah teridentifikasi oleh perseroan pada saat memutuskan untuk mengajukan standstill.
"Perseroan juga tetap berkomitmen terhadap penguatan implementasi tata kelola Perusahaan, serta mengedepankan bisnis yang profitable, sustainable, dan implementasi manajemen risiko yang hati-hati," tutupnya.
Pilihan Editor: Tiket Kereta Lebaran 2023 Bisa Dipesan Mulai 26 Februari, PT KAI: Jangan Keliru Input, Nanti Tidak Bisa Mudik