12 Organisasi Sipil Bentuk Koalisi Demokratisasi dan Moderasi Ruang Digital

Jumat, 17 Februari 2023 14:55 WIB

Diskusi Countering Hate Speech and Disinformation Online in the Context of the 2024 Elections: Challenges and Opportunities, Kamis 16 Februari 2023 di Jakarta. Dari kiri ke kanan para pembicara: Wijayanto (Ketua Presidium Koalisi Damai), Danny Ardianto (Head of Government Affairs and Public Policy YouTube Indonesia), Ana Lomtadze (Head of Communication and Information Unit, UNESCO Jakarta), Semuel Abrijani Pangerapan (Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi), dan moderator Citra Dyah Prastuti. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan 12 organisasi masyarakat sipil kerjasama membentuk Koalisi Demokratisasi dan Moderasi Ruang Digital Indonesia sebagai wadah membangun informasi sehat di ruang publik. Ketua Presidium Koalisi Damai Wijayanto mengatakan, ruang publik yang sehat adalah ibarat oksigen dalam demokrasi. Hal itu dapat dibangun dengan terciptanya ruang informasi digital yang bebas namun tetap dalam aturan yang berlaku.

”Informasi yang benar penting bagi demokrasi. Sebaliknya, informasi yang salah yang berisi ujaran kebencian dan kabar palsu laksana karbondioksida dalam demokrasi. Bahkan, gas beracun yang bisa memundurkan demokrasi,” kata Wijayanto saat peluncuran Koalisi Damai, Kamis 16 Februari 2023. Acara peluncuran koalisi tersebut juga diisi diskusi bertajuk "Countering Hate Speech and Disinformation Online in the Context of the 2024 Elections: Challenges and Opportunities".

Wijayanto menambahkan, selain menjadi penjaga ruang digital, Koalisi Damai juga diharapkan dapat melahirkan sebuah kebijakan guna memastikan moderasi konten di medsos sesuai standar internasional tentang hak asasi manusia. "Dengan informasi yang benar, warga negara dapat terbantu dalam membuat keputusan-keputusan politik," kata Wijayanto.

Adapun 12 organisasi masyarakat sipil yang bergabung dalam koalisi itu antara lain Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Safenet, Jaringan Gusdurian, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Yayasan Tifa, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), ICT Watch, dan Centre for Digital Societies (CfDS).

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Pangerapan mengatakan, kontribusi dan pengawasan dari masyarakat sipil sangat dibutuhkan dalam menjaga iklim demokrasi di ruang digital.

Advertising
Advertising

"Kalau kami lihat dari indeks literasinya (digital), yang bermasalah ini di safety behavior. Kami ingin menekan masyarakat literasi digital masyarakat terkait safety," kata Semuel.

Semuel mengatakan, forum pertemuan antara pemerintah dan masyarakat sipil juga diharapkan menjadi ruang perjumpaan yang menemukan titik temu. Menurut dia, moderasi konten di media sosial memang harus dilokalisasi karena ada sistem algoritma di media sosial.

”Kehadiran masyarakat sipil sangat penting menurut kami. Terutama adalah untuk membantu program literasi masyarakat. Masyarakat harus dituntun dalam menghadapi masuknya era baru ini. Mereka harus dibekali keahlian dengan literasi digital,” ucapnya.

Perwakilan UNESCO Jakarta Ana Lomtadze mengatakan diperlukan peran dari masyarakat sipil untuk bekerja, memberikan masukan kepada pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut. UNESCO adalah salah satu lembaga yang turut mendukung pembentukan Koalisi Damai. "Kami yakin kolaborasi dari masyarakat sipil akan melahirkan kertas kebijakan yang komprehensif dan independen," kata Ana.

Di tempat yang sama, Head of Government Affairs and Public Policy Youtube Indonesia Danny Ardianto mengapresiasi inisiatif terbentuknya Koalisi Damai. "Ini adalah langkah yang positif. Moderasi konten di media sosial sangat penting dan perlu diprioritaskan," kata Danny.

Danny melanjutkan, sebagai contoh selama pandemi Covid-19, ada banyak informasi menyesatkan yang diunggah di Youtube. Konten itu akan mudah tersebar dengan luas jika tidak diimbangi dengan konten yang berkualitas dan dapat diverifikasi kebenarannya.

”Konten-konten seperti kabar bohong, hoaks, atau berita palsu itu tidak bisa langsung di-takedown karena ada banyak aturannya. Kami terus bekerja sama dengan user dan kreator untuk mengedukasi bagaimana membuat dan mengkonsumsi informasi yang positif,” katanya.

Pilihan Editor: Diberi Fatwa Halal, Ini Rincian Harga Franchise Es Krim Mixue



Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

1 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

3 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

3 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

7 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

7 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

8 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

10 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya