Soal Mafia Beras, Bulog dan Satgas Pangan Diminta Sidak ke Penggilingan dan Gudang Perusahaan Besar

Selasa, 14 Februari 2023 08:13 WIB

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah menanggapi penangkapan tujuh tersangka dalam kasus pengoplosan dan pengemasan ulang (re-packaging) beras Bulog oleh Satgas Pangan Polda Banten. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebut tersangka itu adalah pedagang atau distributor.

Said tak menampik adanya faktor penguasaan beras oleh pedagang atau yang kerap disebut sebagai mafia beras. Menurutnya, Satgas Pangan Polri seharusnya melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke penggilingan atau perusahaan besar.

"Tentu saja yang harus dicari adalah aktor besarnya," tutur Said kepada Tempo, Senin, 13 Februari 2023.

Ia menuturkan jumlah penggilingan atau perusahaan beras yang besar di Jawa hanya sedikit, sehingga otoritas tak sulit melakukan inspeksi. Di beberapa tempat, menurutnya, memang mudah ditemukan modus pengoplosan dan pengemasan ulang.

Menurut Said, wajar adanya kecurigaan atas adanya mafia beras sebagai penyebab harga komoditas ini yang tak kunjung melandai. Sebab, pedagang memiliki stok beras Bulog yang laku dijual dengan harga di atas ketentuan atau dengan harga beras premium.

Advertising
Advertising

Karena itu, ia berharap Satgas Pangan Polri memperkuat pengawasan terhadap proses distribusi beras milik negara. Menurut Said, apabila memang betul ada indikasi pengoplosan maupun pengemasan beras Bulog, maka harus dilakukan penyelidikan lebih jauh.

Tetapi di sisi lain, ia menjelaskan kenaikan harga beras bukan semata-mata karena keberadaan mafia. Ia menilai harga komoditas itu terus melambung lantaran kesalahan Perum Bulog pada 2022 lalu. Pada 2022, Bulog hanya menyerap sedikit hasil panen petani untuk cadangan beras pemerintah atau CBP.

Alhasil, cadangan di gudang Bulog menipis di bawah batas aman, yakni 1,5 juta ton. "Walaupun produksi saat itu sedang meningkat. Namun Bulog kalah sama pedagang dan Penggilingan atau pengusaha besar," ujarnya.

Sehingga, hasil panen petani dikuasai oleh pengusaha besar tersebut. Terlebih, menurutnya, pada kuarter terakhir 2022 sudah tidak terjadi panen lagi. Di sisi lain, beras impor yang masuk terbatas dan dinilai terlambat. Akibatnya, Bulog tidak punya kekuatan untuk mengguyur pasar dalam jumlah banyak.

"Jadi karena itu harga tidak langsung turun," ucapnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

5 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

2 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

5 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

11 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

11 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya