PGE Tingkatkan Kapasitas Pembangkit Listrik hingga 1.272 Mega Watt
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Agung Sedayu
Senin, 13 Februari 2023 09:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Geothermal Energy (PGE) siap mengeluarkan US$ 1,6 miliar untuk berinvestasi selama 5 tahun ke depan. Hal ini seiring dengan target PGE untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang dioperasikan sendiri dari 672 mega watt (MW) menjadi 1.272 MW pada 2027 mendatang.
“Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya. Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW itu, perseroan sudah merencanakan investasi baru,” kata Direktur Keuangan PT PGE Nelwin Aldriansyah melalui keterangan tertulis, dikutip Tempo, Senin,12 Februari 2023.
Nelwin menjelaskan, pada 2023, PGE menyiapkan investasi baru senilai US$ 250 juta dari estimasi belanja modal yang hanya sebesar US$ 60 juta pada 2022. Kemudian untuk investasi pada 2024, PGE menyiapkan dana senilai US$ 350 juta.
Oleh karena itu, Nelwin melanjutkan, PGE mencari berbagai alternatif pendanaan. Misalnya dengan melakukan pelepasan saham perdana atau IPO (initial public offering). PGE telah menyelesaikan rangkaian bookbuilding atau roadshow pada 31 Januari hingga 9 Februari 2023.
“Dalam waktu dekat kami juga akan menerbitkan Green Bond dan alternatif pembiayaan lainnya,” kata Nelwin.
Ihwal IPO, anak usaha PT Pertamina (Persero) di bawah subholding Pertamina New and Renewable Energy tersebut melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. PGE rencananya akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham biasa dengan harga penawaran perdana di kisaran Rp 850 hingga Rp 945.
Melalui penawaran umum perdana saham, PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 9,78 triliun. Alokasi hasil IPO akan digunakan oleh perseroan salah satunya untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex).
Nelwin menyebut PGE turut mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50 persen atau 630,39 juta saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan. Kebijakan ini sesuai dengan keputusan pemegang saham secara sirkuler pada 27 Januari 2022.
Periode penawaran umum perdana saham PGE dijadwalkan berlangsung pada 20 Februari 2023 hingga 22 Februari 2023. “Pencatatan atau listing perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 24 Februari 2023,” ujar Nelwin.
Adapun dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.
Pilihan Editor: Dirut Pertamina Sebut RI Punya Peran Kunci dalam Dekarbonisasi Global, Ini Alasannya