Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

Sabtu, 11 Februari 2023 10:25 WIB

Ilustrasi Inflasi. kemenkeu.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi, mengatakan bahwa akan memberikan insentif hingga Rp 15 miliar kepada pemerintah daerah yang berhasil menjaga tingkat inflasi. Ia mengatakan hal tersebut saat kunjungan kerja di Medan, menghadiri Hari Pers Nasional.

"Kalau yang inflasinya bagus diberi insentif dari Kementerian Keuangan, seingat saya Rp15 miliar," kata Jokowi di Medan, Sumatera Utara, Kamis 9 Februari 2023.

Tak hanya dari Joko Widodo, kata inflasi sering diucapkan oleh pejabat negara lain. Lalu, apakah arti inflasi?

Pengertian Inflasi

Dilansir dari laman resmi International Monetary Fund, inflasi adalah tingkat kenaikan harga dalam suatu periode tertentu. Biasanya, inflasi diukur dengan ukuran yang luas, seperti kenaikan harga secara keseluruhan atau kenaikan biaya hidup di suatu negara. Namun, hal tersebut juga dapat dihitung lebih sempit, seperti makanan untuk barang tertentu atau potong rambut untuk layanan. Jadi, inflasi menunjukkan seberapa mahal rangkaian barang dan/atau jasa yang relevan dalam suatu periode tertentu, ukuran yang umum digunakan adalah setahun.

Perhitungan Inflasi di Indonesia

Advertising
Advertising

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik yang terhubung dengan metadata Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia dan Indeks Harga Konsumen.

The Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP) mengelompokkan Indeks Harga Konsumen menjadi tujuh kelompok pengeluaran, yakni (1) bahan makanan; (2) makanan jadi, minuman, dan tembakau; (3) perumahan; (4) sandang; (5) kesehatan; (6) pendidikan dan olahraga; dan (7) transportasi dan komunikasi.

Kenaikan harga satu atau dua barang tertentu tak dapat dikatakan sebagai inflasi. Namun, jika kenaikan satu atau dua barang tersebut mengakibatkan kenaikan harga barang lainnya, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai inflasi.

Penyebab Inflasi

Inflasi terjadi karena adanya tekanan dari tiga sisi. Pertama, dari sisi supply (cost push inflation) yang terjadi karena depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri (terutama mitra dagang), kenaikan harga komoditas yang diatur oleh pemerintah, dan terjadi negative supply shocks karena bencana alam dan terganggunya distribusi.

Kedua, dari sisi permintaan (demand pull inflation) yang terjadi karena tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Ketiga, dari ekspektasi inflasi yang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan ekonominya.

Pilihan Editor: Hadapi Inflasi 2023: Ini Komentar Jokowi, Luhut, Sri Mulyani hingga Gubernur BI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

19 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

2 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

7 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya