4 Poin Penting yang Disebut Rhenald Kasali agar Indonesia Tidak Resesi, Apa Saja?
Reporter
Naufal Ridhwan
Editor
Grace gandhi
Senin, 6 Februari 2023 17:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rhenald Kasali, Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), menyebutkan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk mencegah Indonesia terkena resesi global.
Negara-negara di seluruh dunia pada tahun 2023 diprediksikan akan mengalami resesi. Resesi adalah masa saat ekonomi suatu negara sedang menurun dan ditandai dengan Produk Domestik Bruto (PDB) negatif, peningkatan pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Baca: MinyaKita Langka di Pasaran, Simak Aturan Baru untuk Membelinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tahun lalu bahkan menyatakan bahwa situasi ekonomi pada tahun 2023 akan semakin sulit akibat ancaman resesi global. Berbagai masalah akan semakin buruk, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi yang merosot, dan krisis fiskal, energi, dan pangan.
Berikut poin-poin yang disampaikan Rhenald Kasali agar Indonesia bisa terhindar dari resesi global seperti dirangkum Tempo:
Pemerintah Jangan Jumawa
Rhenald Kasali memperingatkan agar pemerintah tidak terlalu merasa optimistis bahwa Indonesia tidak akan terkena dampak resesi global pada 2023. Ia juga menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang terlalu percaya diri bahwa tahun 2023 Indonesia jauh dari resesi.
"Pertama, tentu saja kita tidak boleh jumawa ya. Karena sesuatu yang tidak terjadi kalau kita salah, terpeleset bisa saja kita, berat," ucap Rhenald Kasali usai menjadi pemateri Forum Bisnis yang menjadi rangkaian acara Musyawarah Cabang (Muscab) IX Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Solo di The Sunan Hotel, Sabtu, 4 Januari 2023.
Menurut Rhenald, baru-baru ini Indonesia hampir terkena dampak dari resesi ekonomi global. Beruntung, masalahnya cepat diselesaikan.
"Kita hampir kena, tapi untung cepat ditangani, yakni saat kurs dolar sudah hampir Rp 15.788 per dolar Amerika Serikat pada 28 Desember 2022. Tapi hari ini turun dan sudah bagus. Makanya kita tidak boleh jumawa," tuturnya.
Indonesia Tidak Lepas dari Pengaruh Global
Kedua, Rhenald Kasali menyatakan bahwa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh global. Salah satu masalah global adalah mengenai tingkat kesuburan di Indonesia yang menurun. Saat ini, angka kesuburan di Jakarta Barat adalah 1,7. Sementara di Bali, Jawa Timur, dan Solo, angka kesuburannya di bawah 2.
"Artinya rata-rata angka kesuburan di tiap kota di Indonesia di bawah 2. Kita harus menjaga agar paling tidak 2. Supaya populasi penduduk di Indonesia stabil," katanya.
Menurut Rhenald, populasi penduduk Indonesia harus stabil. Jika populasi penduduk menurun, Indonesia berisiko harus mengimpor tenaga kerja. "Banyak orang asing yang akan menjadi imigran di Indonesia untuk bekerja karena situasi di Indonesia lebih baik dibandingkan negara lain," ujarnya.
Selanjutnya: Ekspor Indonesia....
<!--more-->
Ekspor Indonesia Harus Dijaga dan Ditingkatkan
Selain itu, hal lain yang harus dijaga adalah ekspor Indonesia. Menurut dia, ekspor di Indonesia perlu ditingkatkan dengan lebih banyak komoditas baru yang disasar dan diciptakan. Salah satu sektor yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk ekspor yakni manufaktur.
Rhenald Kasali juga menekankan pentingnya peningkatan pendidikan vokasi di Indonesia. Ia menyatakan bahwa Indonesia saat ini masih kekurangan sumber daya manusia atau SDM yang kompeten dalam bidang vokasi. Oleh karena itu, dia menyarankan agar pendidikan vokasi diperbaiki dan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan industri dan pasar.
"Vokasi yang berkaitan dengan engineering dan keahlian-keahlian teknis. Di Solo ini ada salah satu yang bagus, ATMI (Politeknik ATMI Surakarta). Jadi orang mau bikin manufaktur tenaga teknisnya ada nggak? Itu kurang di kita," tuturnya. "Orang mau bikin algoritma, lulusan matematikanya ada nggak? Kurang. Orang mau bikin perusahaan asuransi tenaga aktuarianya ada nggak? Kurang sekali. Akhirnya diisi orang Taiwan, diisi orang Singapura. Kurang kita yang di bidang matematika."
Menurut Rhenald, Indonesia memiliki banyak SDM dalam bidang ilmu sosial, pendidikan, dan agama, namun sangat kurang dalam bidang sains. Ia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan banyak ilmuwan untuk membangun negara.
Posisi Geopolitik Indonesia dengan Negara Lain
Rhenald Kasali memperingatkan bahwa posisi geopolitik Indonesia dengan negara lain juga harus diperhatikan dalam menghindari resesi global. Persoalan geopolitik yang tidak ditangani dengan baik dapat memutuskan rantai pasok dan mengganggu perekonomian.
Oleh karena itu, Rhenald menekankan pentingnya membangun industri dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menghindari dampak negatif dari resesi global.
"Kita dulu berpikir Taiwan, tapi sekarang ketegangan juga ada di perbatasan India dan Tiongkok. Jadi geopolitik ini juga harus kita jaga. Oleh karena itu maka kerja keras kita untuk membangun industri dalam negeri itu penting," ucapnya.
SEPTIA RYANTHIE
Baca: Faisal Basri Kritik Jokowi Soal Larangan Ekspor: Segala Kebjakan Dibajak Kepentingan Oligarki
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.