TEMPO.CO, Solo - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mengingatkan agar pemerintah tidak jumawa dengan optimisme bahwa Indonesia tidak akan terimbas resesi global 2023. Rhenald juga menyentil Menteri Keuangan Sri Mulyani yang terlalu pede bahwa tahun 2023 Indonesia jauh dari resesi.
"Pertama, tentu saja kita tidak boleh jumawa ya. Karena sesuatu yang tidak terjadi kalau kita salah, terpeleset bisa saja kita, berat," ucap Rhenald Kasali usai menjadi pemateri Forum Bisnis yang menjadi rangkaian acara Musyawarah Cabang (Muscab) IX Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Solo di The Sunan Hotel, Sabtu, 4 Januari 2023.
Baca: IMF Sebut 2023 Ekonomi Dunia Gelap Gulita, Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi RI Meningkat Pesat
Menurut Rhenald, belum lama ini Indonesia nyaris mengalami dampak dari resesi ekonomi global itu. Beruntung, permasalahan cepat tertangani.
"Kita hampir kena, tapi untung cepat ditangani. Yakni saat kurs dolar sudah hampir Rp 15.788 pada tanggal 28 Desember kemarin. Tapi hari ini turun dan sudah bagus. Makanya kita tidak boleh jumawa," tuturnya.
Indonesia tak lepas dari pengaruh global
Poin kedua, Rhenald Kasali menyatakan Indonesia tidak lepas dari pengaruh global. Salah satu persoalan global yakni mengenai tingkat kesuburan di Indonesia yang turun. Saat ini di Jakarta Barat, angka kesuburannya 1,7. Sementara di Bali, Jawa Timur dan Solo angka kesuburannya di bawah 2.
"Artinya rata-rata angka kesuburan di tiap kota di Indonesia di bawah 2. Kita harus menjaga agar paling tidak 2. Supaya populasi penduduk di Indonesia stabil," katanya.
Populasi penduduk Indonesia yang diharapkan bisa stabil itu bukan tanpa alasaan. Menurut Rhenald, jika populasi penduduk turun, maka Indonesia akan terancam harus impor tenaga kerja.
"Akan banyak sekali orang asing yang menjadi imigran di Indonesia untuk menjadi pekerjaan karena Indonesia relatif lebih bagus dari negara lain," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut Rhenald Kasali, hal ini harus diperhatikan dan dijaga mulai saat ini. Jika tidak, banyak SD yang saat ini sudah ditutup, taman kanak-kanak (TK) yang juga sudah ditutup.
"Fenomena ini sudah terjadi di Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya dan Palembang. Makanya ini kita jaga jangan sampai lengah," ucap dia.
Selain itu, hal lain yang harus dijaga yakni ekspor Indonesia. Menurut dia, ekspor di Indonesia perlu ditingkatkan dengan lebih banyak komoditas baru yang disasar dan diciptakan. Salah satu sektor yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk ekspor yakni manufaktur.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah pendidikan, khususnya vokasi. Sebab menurut dia, Indonesia saat ini masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) di bidang vokasi.
Selanjutnya: "Vokasi yang berkaitan dengan engineering dan..."