Harga Minyak Diprediksi Jeblok ke USD 68 per Barel, Analis: Pasar Khawatirkan Resesi

Minggu, 5 Februari 2023 16:31 WIB

Kilang minyak Arab Saudi. Sumber: EPA/dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga minyak dunia masih akan melanjutkan tren pelemahan pada esok hari, Senin, 6 Februari 2023. Dalam hitungannya, harga minyak global melemah di rentang US$ 68 - 75,1 per barel.

Adapun harga komoditas tersebut jatuh ke posisi terendah lebih dari tiga pekan pada hari Jumat lalu. Di Sabtu pagi, 4 Februari 2023, harga minyak dunia berada di level US$ 73,08 per barel pada jam 03.30 WIB.

Baca: Harga Minyak Dunia Masih Fluktuatif, Alasan ESDM Belum Turunkan Harga Pertalite

Ibrahim menilai anjloknya harga minyak dunia telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya resesi. Apalagi data pekerjaan Amerika Serikat yang baru dirilis menimbulkan kekhawatiran atas potensi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi. Investor pun tengah mencari kejelasan lebih lanjut tentang embargo Uni Eropa yang akan segera dilakukan pada produk olahan Rusia.

"Pasar tidak dapat memutuskan apakah harus gugup tentang resesi atau lebih khawatir tentang Federal Reserve yang agresif dengan suku bunga pada tahun 2023 yang kemungkinan akan membebani ekonomi AS dan Eropa," ujar Ibrahim melalui keterangan tertulis pada Ahad, 5 Februari 2023.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Ibrahim mengungkapkan pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat meningkat tajam pada Januari 2023 di tengah pasar tenaga kerja yang terus-menerus tangguh. Meski begitu, menurut dia, moderasi lebih lanjut dalam atas kenaikan upah akan memberikan ruang cukup bagi The Federal Reserve dalam melawan inflasi.

Bank sentral Amerika Serikat pada Rabu 1 Februari lalu menurunkan tingkat kenaikan suku bunga yang lebih ringan daripada tahun lalu. Tetapi pembuat kebijakan juga memproyeksikan bahwa ada peningkatan berkelanjutan dalam biaya pinjaman akan diperlukan.

Hal ini dinilai akan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi yang kemungkinan besar akan mengurangi permintaan minyak mentah global. Adapun negara-negara Uni Eropa sepakat untuk menetapkan batas harga pada produk minyak sulingan Rusia.

Langkah itu diambil untuk membatasi dana Moskow yang digunakan untuk melakukan invasi ke Ukraina. Keputusan itu telah diumumkan oleh Presiden Swedia Uni Eropa pada Jumat, 3 Februari lalu.

Selanjutnya: Ibrahim lalu merujuk pada pernyataan ...

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya