PeduliLindungi Berganti Jadi Aplikasi SatuSehat, Ini Tujuannya dan Manfaatnya bagi Pengguna

Jumat, 3 Februari 2023 19:02 WIB

Poster berisi informasi dan peraturan protokol kesehatan serta fasilitas untuk Scan Kode QR aplikasi PeduliLindungi terpampang di pintu masuk Perpustakaan Umum di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu, 24 November 2021. Perpustakaan umum di wilayah DKI Jakarta kembali dibuka, yakni di Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Utara, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Kota Administrasi Jakarta Barat, dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin. TEMPO/Daniel Christian D.E

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof dr Dante Saksono Harbuwono mengatakan terkait inovasi teknologi digital, pemerintah berupaya mengintegrasikan data untuk mendekatkan layanan kesehatan dengan melakukan transformasi aplikasi Pedulilindungi menjadi aplikasi SatuSehat.

"PeduliLindungi akan bertransformasi menjadi aplikasi SatuSehat yang akan menyatukan data dari berbagai stakeholder, menjadi Citizen Health App, dan menjadi one-stop-service untuk catatan kesehatan setiap orang," kata Prof dr Dante Saksono Harbuwono dalam keterangannya, di Depok, Jumat 3 Februari 2023.

Baca: Aplikasi Penipuan Berkedok Undangan Pernikahan di WA, Polisi Tangkap Mahasiswa

Prof dr Dante Saksono Harbuwono mengatakan hal tersebut dalam orasi ilmiahnya pada Upacara Peringatan Dies Natalis Ke-73 Universitas Indonesia (UI) yang membahas strategi resiliensi kesehatan.

Ia menjelaskan terkait inovasi teknologi digital, pemerintah berupaya mengintegrasikan data untuk mendekatkan layanan kesehatan. Aplikasi SatuSehat ini telah diujicobakan di 2.893 (77.04 persen) puskesmas dan 370 (31 persen) rumah sakit di Jawa-Bali, dan akan dikembangkan di seluruh Indonesia.

Melalui aplikasi ini, kata dia, masyarakat dapat berobat ke fasilitas kesehatan lain tanpa harus memasukkan data kembali karena data lama telah tersimpan. Dokter dapat langsung mengecek riwayat penggunaan obat, perawatan, dan sebagainnya.

Selanjutnya: menggabungkan data klinis, data empiris, dan data genomik ...

<!--more-->

Interoperabilitas ini diharapkan dapat memberi perubahan yang signifikan untuk menghemat waktu dan juga paperless demi layanan yang lebih baik.

Sementara itu untuk inovasi bioteknologi kedokteran presisi, lanjutnya, pemerintah akan menggabungkan data klinis, data empiris, dan data genomik, untuk meningkatkan akurasi penanganan penyakit. Pada awal perkembangannya, ilmu kedokteran menggunakan intuisi (intuitive medicine) sebagai metode pengobatan.

Kemudian seiring berkembangnya teknologi, kata dia, kedokteran menjadi berbasis pada bukti (evidence based medicine). Namun dengan evidence based medicine, tidak semua efek samping bisa diprediksi karena data yang dikumpulkan tidak homogen.

Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan inovasi kedokteran presisi yang akan memberikan efek untuk diagnosis yang lebih pasti, lebih dini, dan pengobatan yang lebih baik.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

1 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

6 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

6 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

7 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

8 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya