Desain APBN 2023, Kemenkeu: Kesehatan Prioritas Diperkuat

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 28 Januari 2023 19:22 WIB

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu buka suara terkait besaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023 yang tidak banyak berubah dengan tahun lalu. Meskipun, sudah tidak ada program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN seperti saat pandemi Covid-19.

“Asumsi pertumbuhan ekonomi kita di APBN 2023 sebesar 5,3 persen sambil kita lihat bagaimana pencapaiannya tahun ini. Jadi, kalau dibilang sudah pulih, ya sudah pulih. Tapi APBN kita memang didesain untuk selalu berpihak kepada masyarakat,” ungkap Febrio ketika ditemui wartawan di Cikarang Dry Port, Kabupaten Bekasi, Jumat, 27 Januari 2023.

Baca juga: Anggaran Pemilu Capai Rp 21,86 Triliun, Berikut Ini Rinciannya

Oleh sebab itu, Febrio melanjutkan, lima tema besar APBN adalah modal manusia. Terutama untuk perlindungan sosial, penddikan, dan kesehatan. “Untuk kesehatan, kami banyak belajar dari tahun 2020, 2021. Kami menyadari belanja kesehatan harus selalu diperkuat,” ujar Febrio.

Sementara ihwal anggaran untuk perlindungan sosial, pihaknya belajar bagaimana data dan program yang dimiliki pemerintah sebelum pandemi dapat melindungi masyarakat selama pandemi. Menurutnya, angka kemiskinan dapat turun lebih cepat.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, kata Febrio, pemerintah juga memperkuat belanja untuk modal fisik. Salah satunya dengan membangun infrastruktur untuk memastikan investasi dapat terus berjalan kondusif. Dengan demikian, kata dia, dunia usaha maupun masyarakat dapat melihat belanja negara benar-benar berpihak kepada masyarakat dan investasi.

Mengutip siaran pers di laman resmi Kemenkeu, belanja APBN 2023 dirancang mencapai RP 3.061,2 triliun. Angka ini menurun tipis dari realisasi sementara tahun 2022 yang mencapai Rp 3.090,8 triliun. Dengan jumlah tersebut, APBN tahun ini tidak lagi melakukan belanja vaksin dan pembayaran pasien Covid-19.

Adapun rinciannya, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp 612,2 triliun, anggaran kesehatan Rp 178,7 triliun, anggaran perlindungan sosial Rp 476,0 triliun, anggaran ketahanan pangan Rp 104,2 triliun. Kemudian, anggaran ketahanan energi direncanakan sebesar Rp 341,3 triliun dan termasuk untuk subsidi, anggaran infrastruktur Rp 392,1 triliun, dan anggaran pertahanan keamanan sebesar Rp 316,9 triliun.

Baca juga: Jokowi Mau Subsidi Kendaraan Listrik Rp 5 Triliun, DPR: Jangan Grasa-grusu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

6 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

7 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

7 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

21 hari lalu

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

Pemerintah telah menyalurkan tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 40,77 triliun per hari Selasa, 9 April 2024. Seperti apa rinciannya?

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

22 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

27 hari lalu

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

Kementerian Keuangan mengumumkan perkembangan pembayaran tunjangan hari raya atau THR untuk aparat sipil negara (ASN) per 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

30 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya