Pedagang Tunggu Pengumuman Ajinomoto

Reporter

Editor

Senin, 15 September 2003 11:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Para pedagang penyedap masakan cap Ajinomoto masih menunggu pengumuman penarikan resmi dari PT Ajinomoto. Beberapa pedagang yang ditemui TEMPO Interaktif di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Kamis siang (4/1), masih menjual bumbu masak itu. Meski diakui banyak konsumen Ajinomoto mulai pindah ke merek lain, namun masih tetap saja ada yang setia membeli produk penyedap rasa ini. Hal ini bisa karena ketidaktahuan atau mereka berasal dari kalangan non muslim.

Haji Nawawi (60), pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Majestik ini mengakui bahwa sebagian besar pelanggan yang biasa mengonsumsi Ajinomoto mulai berpindah ke produk lain. Ia biasanya menyediakan sekitar 3-4 kardus tiap bulannya. Tampaknya fatwa MUI tentang keharaman Ajinomoto berpengaruh terhadap terhadap para pembeli. Tak heran jika tadinya Ajinomoto adalah produk yang banyak dibeli, kini mulai turun, dan produk yang biasanya menjadi pesaing utama Ajinomoto kini semakin laris.

Namun pedagang yang juga bendahara Koperasi Pasar Mayestik ini tak bisa memastikan berapa banyak yang mulai berpindah konsumsinya itu. Apalagi aktivitas pasar baru mulai ramai pembeli setelah lebaran dan liburan panjang. Tapi saya tetap melayani pembeli yang mau (membeli) Ajinomoto, karena bisa saja dia bukan beragama Islam, ujarnya. Menurut dia, hal ini adalah bagian dari toleransi antar umat beragama.

Sebagai pedagang Nawawi mengaku masih menunggu keputusan lebih lanjut tentang masalah ini. Soalnya, bagi dirinya hal ini bukan berarti penurunan pembeli. Secara tidak langsung, ia justru mensinyalir isu ini sengaja diturunkan dalam upaya agar masyarakat bingung. Soalnya, dengan beberapa isu agama yang ditiupkan akan membuat masyarakat resah.

Yungki (35), pedagang toko kelontong yang menjual 5-8 kardus Ajinomoto per bulan juga belum bisa memastikan adanya penurunan pembeli. Menurut dia, bisa jadi para pembeli belum tahu tentang fatwa MUI itu. Namun ia menghimbau pihak PT Ajinomoto agar segera menarik produknya. Produsen harus segera menarik produknya kalau memang betul sudah terbukti, ujarnya. Menurut dia, produsen harus bertanggung jawab terhadap masalah ini. Ia pun mempertanyakan, mengapa Senin lalu tidak ada dari agen Ajinomoto yang datang. Padahal, biasanya tiap Senin ada pengontrolan ke para penjual.

Lain lagi dengan H. Khamsari (70), ia mengaku sudah tidak lagi menjual produk ini. Di samping masalah fatwa MUI ini, juga karena pelayanan pihak Ajinomoto menurutnya tidak bagus dan sering mengabaikan para pedagang.(Anggoro Gunawan)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

4 menit lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

6 menit lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

6 menit lalu

Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

Seluruh rangkaian Reguler Series Liga 1 telah berakhir. Setelah pertandingan pekan ke-34, Madura United menjadi tim terakhir ke Championship Series.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

10 menit lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

14 menit lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

15 menit lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: PKB Tetapkan Syarat Ini untuk Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

16 menit lalu

Pilkada 2024: PKB Tetapkan Syarat Ini untuk Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

PKB Jakarta sedang menyiapkan infrastruktur partai untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

17 menit lalu

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menurunkan tim untuk menelusuri pelabuhan batu bara di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga yang diprotes warga.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

17 menit lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

25 menit lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya