Bos BRI: Transaksi Digital Naik 30 Persen, Transaksi Tunai Turun 10 Persen

Selasa, 24 Januari 2023 11:59 WIB

Direktur Utama BRI Sunarso

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyebutkan kompetisi dengan perusahaan teknologi finansial/financial technology (tekfin/fintech) menjadi salah satu faktor utama yang akan mempengaruhi tren industri perbankan di Indonesia.

"Persaingan semakin ketat seiring dengan hadirnya pemain-pemain non-bank seperti fintech dengan berbagai dinamikanya," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa 24 Januari 2023.

Baca: Dirut BRI Beberkan 6 Faktor Utama yang Pengaruhi Tren Industri Perbankan

Hal tersebut tak terlepas dari perubahan perilaku nasabah saat ini yang cenderung mengarah ke digital. Dengan demikian perubahan perilaku tersebut menjadi faktor lainnya yang akan mempengaruhi tren industri perbankan di Tanah Air.

Sunarso mengungkapkan transaksi digital payment atau pembayaran digital telah meningkat lebih dari 30 persen, sedangkan transaksi tunai sudah menurun 10 persen saat ini.

Faktor selanjutnya yang turut akan mempengaruhi tren industri perbankan di Indonesia adalah bonus demografi penduduk, dimana tren jumlah penduduk usia produktif domestik akan meningkat mencapai 64 persen pada tahun 2030.

Selanjutnya: tren suku bunga rendah alias low interest rate environment pun akan mempengaruhi industri perbankan ...

<!--more-->

Advertising
Advertising

Peningkatan jumlah penduduk produktif tersebut akan menjadi hal yang positif, terutama jika bisa dikelola dengan baik.

Implementasi prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau Environment, Social, and Government (LST/ESG) menjadi faktor lainnya. Kekhawatiran investor terhadap aspek ESG berpengaruh terhadap perubahan tata kelola dan bisnis perbankan.

Selain itu ia menambahkan tren suku bunga rendah alias low interest rate environment pun akan mempengaruhi industri perbankan ke depannya. Tren penurunan imbal hasil kredit berdampak pada margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) yang semakin tertekan.

"Kita lihat di 2020 itu NIM bisa lebih 10 persen, tetapi di 2022 hanya sekitar 6 persen, sehingga strategi bank tetap didorong untuk memperluas fungsi intermediasinya karena NIM-nya semakin kecil. Kalau mau laba besar berarti harus mencari nasabah sebanyak-banyaknya, kira-kira begitu," tutur Sunarso.

Dia mengatakan utilisasi data dan teknologi menjadi faktor yang tak kalah penting dan semakin dominan saat ini di industri perbankan. Penggunaan data analytics untuk mempercepat proses bisnis credit underwriting dan marketing.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Setor Tunai ATM BRI Meningkat 24,5 Persen pada Periode Libur Lebaran 2024

5 hari lalu

Setor Tunai ATM BRI Meningkat 24,5 Persen pada Periode Libur Lebaran 2024

Setor tunai ATM meningkat. Sebaliknya tarik tunai menurun karena banyak nasabah beralih ke transaksi digital.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

7 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

7 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

9 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

11 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

11 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

13 hari lalu

Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

Anjungan Tunai Mandiri atau ATM pecahan Rp 20.000 semakin langka. Berikut lokasinya di Jakarta dan Bandung.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

18 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

19 hari lalu

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.

Baca Selengkapnya