Buwas Cerita Soal Distributor Nakal Mencampur Beras Impor dan Dikirim Kembali ke Bulog

Sabtu, 21 Januari 2023 19:26 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama Wakil Menteri Pertanian, Ketua Komisi DPR IV, Dirut Bulog, dan Bapanas melakukan kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Senin, 3 Oktober 2022. TEMPO/Defara

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengungkapkan ada Suplier nakal yang mencampur beras hasil impor Bulog dengan beras medium lokal.

Beras campuran itu kemudian dikirim kembali ke gudang Bulog ketika sedang pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP). Adapun menurut Buwas, beras yang diimpor Bulog adalah beras broken lima atau berkualitas premium.

Baca: Akui Masih Ada Mafia, Bos Bulog Minta 700 Pengusaha Beras Beli Langsung Tanpa Perantara

"Beras pemerintah saya gelontorkan malah jatuhnya pada oknum. Ini nanti di-mix (dicampurkan) jadi beras medium untuk dimasukan lagi ke Bulog. Sebagian dijual premiumnya. Dan ini berkali-kali sering terjadi," ujar Buwas dalam jumpa pers yang disiarkan di Live Instagram Bulog, Jumat, 20 Januari 2023.

Ia mengaku telah mengetahui pelaku pencampuran beras tersebut. Bahkan ia tak menampik adanya campur tangan dari anggota Bulog sendiri. "Saya tidak ingin terjadi lagi, ada temuan bahwa beras (campuran) ini masuk lagi ke Bulog. Itu termasuk suplier-nya dan anggota saya pasti bermain. Pelajaran sudah banyak," kata Buwas.

Advertising
Advertising

Karena hal tersebut terus berulang, Buwas mengatakan Bulog akan mengecek sampel beras ke laboratorium. Hal itu untuk memastikan masuknya beras campuran itu tidak terjadi lagi.

Bulog sendiri berencana melakukan pengadaan beras saat panen raya yang diprediksi berlangsung pada Maret mendatang.

Selanjutnya: Satgas Pangan Polri akan bekerja sama dengan Bulog ...

<!--more-->

Satgas Pangan Polri akan bekerja sama dengan Bulog untuk mengusut kasus ini dan menindak pelakunya secara hukum. Sebagai Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, kata Buwas, ia sebetulnya sudah tahu sejak lama keberadaan suplier nakal hingga mafia beras. Namun, kini sebagai Direktur Utama Bulog, Buwas merasa tak bisa bertindak apa-apa.

Sebelumnya, Buwas juga kembali mengungkit soal keberadaan mafia beras yang membuat harga beras masih tinggi.

Ia mengaku telah menelusurinya dan merekam aksi mafia tersebut dalam video. Menurutnya, para pedagang dikumpulkan oleh mafia beras tersebut dan mendapatkan intimidasi.

Buwas menilai tak ada lagi penyebab lain atas kenaikan harga beras selain keberadaan mafia yang mengerek harga beras di level pedagang. Apabila pedagang mendapat harga yang tinggi, tutur dia, tentu harga di level konsumen akan melonjak.

Karena itu, Bulog akan menjual CBP di gudangnya secara terbuka. Artinya penjualan dilakukan tanpa koordinator atau perantara. Sehingga pedagang bisa mendapatkan harga Rp 8.300 per kilogram, sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.

RIANI SANUSI PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

9 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

17 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya