Cerita Haji Amin Pamer Saldo Rp 500 Triliun: untuk Jebak Mafia Barang Antik Pedang Samurai Bertombol Tiga

Sabtu, 21 Januari 2023 14:33 WIB

Muhammad Amin (kiri) dan Linda Lestari saat ditemui Tempo di Banjarmasin, Jumat 20 Januari 2023. Muhammad Amin sempat dirumorkan punya rekening tabungan Rp 500 triliun. TEMPO/ Diananta Putra Sumedi

TEMPO.CO, Banjarmasin - Nama Muhammad Amin atau kerap disapa Haji Amin mendadak viral karena video memamerkan saldo tabungan Rp 500 triliun menghebohkan pada awal bulan Januari ini. Di balik video viral yang membuat banyak pihak bertanya-tanya itu, ternyata ada cerita panjang.

Pria berusia 50 tahun itu menceritakan video itu semula dibuat untuk menanggapi penjual barang antik yang tengah menawarkan sebuah pedang samurai dengan tiga tombol. Tapi Haji Amin menyesalkan video itu malah justru diviralkan oleh kelompok yang ia sebut mafia barang antik.

Baca: Buntut Video Viral Pamer Tabungan Rp 500 Triliun, Haji Amin Mengaku Rugi Besar

Akibat video yang berkembang viral itu dan jadi mempermalukannya itu pula, kata Amin, para mafia barang antik yang akan diberantas malah di atas angin sekarang. "Para penipu masyarakat ini maju lagi, padahal tujuan saya tadinya mau memberantas mereka,” tuturnya.

Awal Haji Amin kesengsem pedang samurai

Advertising
Advertising

Lebih jauh ia menceritakan bagaimana awalnya kesengsem dengan antik pedang samurai yang memiliki tiga tombol. Hal ini tak lepas dari sebelumnya Amin mendengar barang antik itu disebut-sebut punya beberapa keistimewaan.

“Tiga timbol itu, tombol pertama yang tengah itu menetralkan, on off ya. Pertama ditekan, kadang-kadang on. Sesudah on, nanti tombol yang muka bisa maju, setelah maju kedap udara,” ucap Amin ketika ditemui Tempo di rumah sederhana tipe 36 di Komplek Alam Sutra, Kota Banjarmasin, Jumat 20 Januari 2023.

Pedang samurai yang sudah memanjang dan kedap udara ini, kata Amin, bakal mengeras jika terpapar sinar matahari dan kena hembusan angin. “Kerasnya luar biasa,” lanjut Amin.

Keistimewaan kedua, Amin berkata, ada tombol yang berfungsi memendekkan panjang pedang samurai. Setelah panjang pedang memendek menjadi 30 sentimeter, baru pedang samurai bisa digunakan.

“Konon ceritanya, katanya bisa membelah kapal yang di dalam laut. Memotong-motong besi yang ada di dalam laut, nah itu. Maka harganya fantastis. Zaman dulu kan enggak ada canggih-canggih,” kata pria kelahiran Amuntai 6 Juni 1972 tersebut.

Selain itu, Amin mencontohkan soal pedang samurai selendang. Menurut dia, pedang samurai selendang asli zaman dahulu tanpa drat pada ujungnya. Namun, saat ini banyak pedang samurai selendang dilengkapi drat dan pisau.

Selanjutnya: “Kalau berasal dari zaman purbakala, ..."

<!--more-->

“Kalau berasal dari zaman purbakala, kenapa pedang samurai keluar yang pakai drat? Nah di situ kami mewanti-wanti. Maka saya pancing, mau saya hancurkan," ucap Amin.

Ia pun akhirnya yakin bahwa pedang samurai tiga tombol yang ditawarkan ke dirinya itu palsu karena zaman dulu belum ada mesin bubut. "Kenapa di pedang samurai itu ada drat? Nah itu bisa buatan Bandung, buatan Surabaya, enggak tahu,” kata Amin.

Haji Amin menemukan banyak kejanggalan

Karena mendapati banyak kejanggalan, Amin berinisiatif untuk menjebak mafia barang antik itu. "Kami mau basmi itu. Memang mafia dia. Aparat keamanan bisa saja menumpas, tapi tidak sedetail itu. Kalau saya, saya pelajari dulu," ujarnya.

Muhammad Amin sempat jadi sorotan setelah beredar viral video dirinya mengaku punya rekening tabungan Rp 500 triliun. Amin terkejut video yang dibuat itu justru diviralkan oleh kelompok yang ia sebut mafia barang antik. Padahal, niat Amin membuat video testimoni saldo Rp 500 triliun agar si pemilik pedang samurai mendatangi dirinya di sebuah hotel di Bekasi.

Si pemilik pedang itu sebelumnya meminta Amin membuktikan bahwa ia punya cukup dana untuk membeli pedang samurai tiga tombol senilai Rp 450 triliun. Amin lalu meminta bantuan beberapa orang yang ia temui di hotel agar membantu membuat video beserta kertas bertuliskan nominal Rp 500 triliun.

Amin mengaku pada akhirnya tekor Rp 30 juta akibat ditipu mafia barang antik tersebut. Pada tahap awal, ia menyetor duit Rp 8 juta ke orang suruhan dari si pemilik pedang samurai untuk selamatan. Tapi barang yang dibeli tak kunjung datang. Belum lagi uang transportasi pesawat, sewa hotel, makan, dan lain-lain sudah kadung dikeluarkan.

“Kami yang rugi, tapi saya diam saja. Kerugian kurang lebih Rp 30 jutaan, sama transportasi, kasih yang nungguin. Barangnya enggak ada, dijanjikan saja. Saya kira betul, ternyata enggak ada. Kalau misalnya ada, saya bisa menego lagi. Tiga tombol (Samurai) itu Rp 450 triliun. Satu tombol Rp 150 triliun,” ujar.

Akibat video viral ini, Haji Amin sempat dimintai klarifikasi oleh petugas Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan. Tapi belakangan, kata dia, polisi menutup kasus tersebut.

Baca juga: Terkini: Haji Amin Rugi Besar Usai Video Pamer Saldo Rp 500 Triliun, Cerita Karyawan Google Kena PHK

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

2 hari lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

5 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

6 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

8 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

8 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

8 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

10 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya