Multifinance Akan Terus Turunkan Bunga

Reporter

Editor

Kamis, 2 April 2009 13:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Perusahaan pembiayaan berkomitmen untuk terus menurunkan suku bunga pinjaman seiring penurunan suku bunga perbankan. Perusahaan pembiayaan kemungkinan akan mencari alternatif pendanaan selain dari bank karena bunga bank masih tinggi sehingga berpengaruh ke biaya dana yang harus ditanggung perusahaan pembiayaan.

"Kami akan cari sumber dana lain, seperti obligasi atau lainnya yang lebih murah," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Wiwiek Kurnia di Jakarta, Kamis (2/4).

Dia menjelaskan, suku bunga pinjaman kendaraan dari perusahaan pembiayaan masih tinggi. Suku bunga yang dikenakan untuk pembiayaan motor per Maret 2009 rata-rata sebesar 30 persen dan bunga untuk pembiayaan mobil sebesar 18 persen.

"Suku bunga itu sudah mengalami penurunan sebanyak 1-2 persen sejak Januari 2009," ujar dia. Tingginya bunga tersebut disebabkan suku bunga pinjaman dari bank masih tinggi.

Menurut dia, penurunan suku bunga bank tidak seperti yang diharapkan, yaitu hanya turun 0,5-1 persen dari Januari hingga Maret. Padahal waktu menaikkan bunga besarnya antara 2-3 persen.

Dia menambahkan pembiayaan multifinance pada Januari 2009 turun 20 persen jika dibandingkan dengan Januari 2008. Namun pada Februari mengalami kenaikan 5 persen dibandingkan Februari 2008. Target pembiayaan untuk 2009 sebesar Rp 100 triliun.

Selain bunga yang tinggi, rendahnya pertumbuhan pembiayaan ini dipicu sikap perbankan yang masih hati-hati dalam memberikan pinjaman.

Terkait kredit bermasalah, besarannya akan tetap di jaga di bawah 3 persen pada 2009. Namun dia optimistis NPL tidak akan mencapai lebih dari 2,5 persen. Pasalnya, dari data pada krisis sebelumnya kenaikan kredit bermasalah pembiayaan hanya 1 persen.

Per Desember 2008, NPL perusahaan pembiayaan sebesar 1,9 persen. Seiring langkah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak, pemberian stimulus, dan harga komoditas yang kembali naik, akan mendorong pertumbuhan pembiayaan dan industri akan optimistis bisa menahan laju kredit bermasalah.

EKO NOPIANSYAH

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

3 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

9 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

9 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

10 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

11 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

11 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya