Jokowi Ingatkan Bahaya Resesi, Bukan Menakuti

Kamis, 12 Januari 2023 13:36 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam acara puncak HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2022. PDI Perjuangan merayakan HUT ke-50 sebagai bagian dari konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024. Perayaan tersebut mengusung tema "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam". TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan masyarakat bahwa saat ini ada kegentingan global karena ancaman resesi yang dirasakan seluruh negara, tak terkecuali Indonesia.

Baca juga : Jokowi: 16 Negara jadi Pasien IMF dan 36 Negara Antre di Depan Pintu IMF, Sudah Sangat Tidak Normal

Kegentingan itu muncul karena munculnya ancaman dan risiko yang membayangi dunia saat ini. Beberapa ancaman tersebut meliputi resesi global, resesi keuangan, krisis pangan, krisis energi yang diikuti situasi dampak perang dan inflasi yang terus meninggi.

“Kita merasa normal-normal saja, padahal keadaan semua negara, termasuk Indonesia itu berada pada kegentingan global," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Jakarta kemarin, Rabu, 11 Januari 2023.

Jokowi menilai ramalan dana moneter internasional (IMF) yang mengatakan bahwa sepertiga dunia bakal jatuh ke jurang resesi, patut untuk dicermati. Ramalan tersebut adalah yang terbesar dalam dua dekade terakhir.

Advertising
Advertising

Baca juga : Sri Mulyani dan IMF Sebut Ancaman Resesi 2023, Bagaimana Cara Agar Indonesia Selamat Melewatinya?

Sehari sebelumnya, saat berpidato di hari ulang tahun ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 10 Januari 2023 juga mengingatkan adanya ancaman resesi.

Di hadapan ribuan kader PDIP, Jokowi menyebut tahun 2022 merupakan tahun yang penuh dengan turbulensi ekonomi. Lalu pada 2023, kondisinya, menurut Jokowi, akan lebih sulit dihitung dan diprediksi.

"Tahun 2022 kemarin adalah tahun yang sangat sulit, bagi dunia maupun bagi seluruh negara. Tapi kita sepertinya tidak merasakan, karena ekonomi kita memang masih tumbuh dalam posisi yang normal," ujar Jokowi.

Ancaman resesi global juga disampaikan Jokowi di awal tahun 2023. "Ya kita berharap Indonesia tidak terkena imbas resesi global," kata Jokowi saat ditanya mengenai resolusi 2023 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 2 Januari 2023.

Baca juga : Ancaman Resesi 2023, Ekonom Prediksi Indonesia Aman Hanya Turbulensi

Jokowi melihat 2023 sebagai tahun ujian. Dia ingin tahun baru menjadi momentum Indonesia lepas dari krisis global. Jokowi berharap Indonesia tidak terkena imbas resesi global.

"Kalau melihat secara global, tahun 2022 adalah tahun turbulensi. Tahun 2023 ini adalah tahun ujian. Kalau kita bisa melewati turbulensi kemarin di 2022, kita harapkan di tahun 2023 ini kalau bisa lewati, insyaallah di tahun 2024 akan lebih mudah bagi pertumbuhan ekonomi kita," ujar dia.

Jokowi berharap angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 lebih baik dari tahun sebelumnya. Dia berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 berada di atas 5 persen.

Bukan untuk Menakuti

Meski beberapa kali mengingatkan adanya resesi global yang bisa berdampak pada Indonesia, Jokowi mengatakan bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Hal itu disampaikan lebih sebagai peringatan bersama agar bisa menghadapi kegentingan global yang mengancam.

"Sekali lagi semuanya harus merasakan, memiliki feeling yang sama bahwa kegentingan global ini mengancam semua negara," tutur Jokowi.

Meski di tengan ancaman resesi, Jokowi tetap optimistis Indonesia bisa keluar dari krisis ini seperti halnya dulu saat krisis moneter 1997-1998. Buktinya, Jokowi menyebut Indonesia belum meminta bantuan Dana Moneter Internasional atau IMF.

Baca juga : Presiden Jokowi: Indonesia Harus Optimistis Hadapi Resesi

Padahal, menurut Jokowi, saat ini sudah ada 16 negara yang menjadi pasien IMF karena kondisi ekonomi negara yang ambruk. Selain itu, Jokowi menyebut ada 36 negara mengantre di depan pintu IMF karena juga tidak memiliki kekuatan ekonomi di dalam negerinya.

"Untuk negara-negara yang tidak terkena resesi ratusan juta penduduk akan merasakan sedang dalam keadaan resesi," kata Jokowi, masih dalam sambutanya pada HUT ke-50 PDIP.

Indonesia, kata Jokowi, harus siap dengan berbagai kebijakan antisipasi, baik pemerintah pusat maupun daerah. Sehingga beban yang dirasakan masyarakat nantinya tidak terlampau besar.

"Saya tidak menakut-nakuti tapi, kita semua harus hati-hati dan waspada. Jangan keliru kebijakan sehingga membawa kita pada sebuah kekeliruan besar itu harus kita jaga bersama," papar Jokowi.

TEMPO

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

5 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

13 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

15 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya