PT Nikomas Gemilang Tawarkan Pengunduran Diri 1.600 Karyawan, Ini Penyebabnya

Kamis, 12 Januari 2023 12:54 WIB

PT Nikomas Gemilang. Foto : Klob.id

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan produsen sepatu di Serang, Banten, PT Nikomas Gemilang dikabarkan meminta 1.600 pekerjanya untuk mengundurkan diri.

Baca juga : Imbas Resesi Global, PT Nikomas Gemilang Ikuti Jejak GoTo dan Shopee Kurangi Karyawan

Anggota Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Anton Supit buka suara dan membenarkan kabar tersebut.

Sementara itu, Humas PT Nikomas Gemilang Danang Widi , menyebut permintaan supaya karyawan mengundurkan diri itu dilakukan perusahaan dilatarbelakangi oleh kondisi resesi global dari perang Rusia-Ukraina yang membuat permintaan pasar menurun.

Berikut ini fakta yang terjadi terkait PT Nikomas Gemilang.

Advertising
Advertising

1. Terdampak konflik Rusia-Ukraina

"Konflik Rusia Ukraina di awal tahun, kenaikan harga bahan bakar secara global, tingkat inflasi yang tinggi, penurunan pesanan dan pengaruh berbagai faktor internasional lainnya, menyebabkan pasar sepatu olahraga internasional menurun drastis sementara harga bahan baku terus meningkat," ujar Danang Widi.

Baca juga : Profil PT Nikomas Gemilang, Produsen Sepatu Nike yang Tawarkan Pengunduran Diri 1.600 Pekerjanya

2. Permintaan ekspor menurun

Anton membeberkan alasan di balik perusahaan menawarkan karyawannya mundur dari pekerjaannya. Hal ini tak lepas dari perusahaan yang mengandalkan pasar ekspor dan kini tengah mengalami kemerosotan permintaan.

“Sejak pertengahan tahun lalu sudah ada sinyal permintaan pasar dunia itu khususnya Amerika dan Uni Eropa itu menurun drastis," kata Anton.

Tak tanggung-tanggung, penurunan permintaan pasar itu bahkan bisa mencapai rata-rata 50 persen.

3. Sudah melakukan berbagai langkah efisiensi

Sebelumnya, perusahaan juga telah melakukan berbagai cara agar tidak ada langkah efisiensi yang berdampak kepada jumlah pekerja di perusahaan produsen alas kaki itu. Namun, langkah PHK massal pada akhirnya dilakukan karena kondisi ekonomi yang sulit.

"Berbagai hal telah kami lakukan seperti mulai dari menghentikan rekrutmen, tidak ada lembur, pengurangan jam kerja dan program cuti khusus. Namun kondisi ini tidak dapat kami hindari dan dengan berat hati kami harus melaksanakan program pengunduran diri sukarela," kata danang.

Baca juga: Bapanas Beberkan Rencana Impor Gula , Bawang Putih, Kedelai, Hingga Daging Kerbau Tahun Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

44 hari lalu

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

2 Maret 2024

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dampaknya ke perekonomian Indonesia?

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

24 Februari 2024

Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan resesi Jepang berdampak kepada impor maupun ekspor Indonesia ke negeri tersebut.

Baca Selengkapnya

Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

23 Februari 2024

Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

Kementerian Keuangan buka suara soal penerbitan Samurai Bond, surat utang berdenominasi yen, di tengah resesi Jepang.

Baca Selengkapnya

Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

22 Februari 2024

Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi dua kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Bos BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik Meski Jepang-Inggris Resesi

21 Februari 2024

Bos BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik Meski Jepang-Inggris Resesi

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi global membaik, meski Jepang dan Inggris mengalami resesi.

Baca Selengkapnya

Anatomi Penyebab Ekonomi Jepang Alami Resesi

21 Februari 2024

Anatomi Penyebab Ekonomi Jepang Alami Resesi

Faktor utama menyebabkan masalah struktural resesi Jepang termasuk demografi penuaan, alokasi transfer dari pemerintah pusat ke daerah, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Resesi Negara Maju Sudah Diprediksi: Kalau Inggris dan Jepang Memang Cukup Lemah

20 Februari 2024

Sri Mulyani Sebut Resesi Negara Maju Sudah Diprediksi: Kalau Inggris dan Jepang Memang Cukup Lemah

Sri Mulyani mengatakan dirinya akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Rio de Janiero, Brazil, pekan depan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim, Daftar Sektor Terdampak Resesi Jepang

19 Februari 2024

Terkini Bisnis: Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim, Daftar Sektor Terdampak Resesi Jepang

Jokowi menyebut harga beras naik karena perubahan iklim. Sejumlah sektor terancam terdampak resesi Jepang.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Ungkap Dampak Resesi Jepang dan Inggris ke Perekonomian RI

19 Februari 2024

Ekonom Ini Ungkap Dampak Resesi Jepang dan Inggris ke Perekonomian RI

Ekonom CORE menyebut dampak dari resesi Jepang terhadap perekonomian RI lebih terasa dibanding Inggris.

Baca Selengkapnya