Bank Indonesia Prediksi Penjualan Eceran Desember 2022 Bulanan Tumbuh 6,3 Persen

Selasa, 10 Januari 2023 14:01 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Menurut pengamatan bank sentral, inflasi pada tahun 2022 akan berada di kisaran 4,2 persen yoy. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran tumbuh positif pada Desember 2022 yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 216,4 atau tumbuh positif 0,04 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan kinerja penjualan eceran yang tumbuh positif tersebut didorong oleh pertumbuhan kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang tercatat meningkat dari kontraksi pada bulan sebelumnya.

Baca: Bank Indonesia Sampaikan Perkembangan Stabilitas Nilai Rupiah

"Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh sebesar 6,3 persen (
month-to-month/mtm), meningkat dari pertumbuhan 0,4 persen (mtm) pada bulan sebelumnya," dikutip dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2023.

Peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama subkelompok sandang, kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang ditopang oleh masih tingginya penjualan TV digital, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang didorong oleh perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, periode libur dan akhir tahun, serta strategi potongan harga yang mendukung permintaan domestik.

Sementara itu pada November 2022, ia menyebutkan pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan tetap tumbuh positif, dengan yang tercatat tumbuh sebesar 1,3 persen (yoy), meski lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen (yoy).

<!--more-->

Kelompok barang budaya dan rekreasi tercatat meningkat, sedangkan kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta perlengkapan rumah tangga lainnya membaik meski masih dalam fase kontraksi.

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran juga tercatat tumbuh positif sebesar 0,4 persen (mtm), yang ditopang oleh pertumbuhan pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta suku cadang dan aksesori yang mengalami perbaikan setelah mengalami kontraksi pada bulan sebelumnya.

Dari sisi harga, lanjut Erwin, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Februari dan Mei 2023 atau 3 dan 6 bulan yang akan datang akan menurun, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Februari dan Mei 2023 tercatat masing-masing sebesar 134,6 dan 140,2 atau turun dari 138,0 dan 140,8 pada Januari dan April 2023.

Responden menginformasikan penurunan harga diperkirakan terjadi karena stok barang yang mencukupi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

7 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

13 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya