Harga Kedelai Melambung, Zulhas Sebut Minggu Depan Akan Ada Intervensi Khusus

Sabtu, 7 Januari 2023 17:00 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Tengah, mengenakan songkok hitam) membeli beberapa sembako di sebuah kios di Pasar Stasiun Ponorogo, Kota Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Minggu (25/12/2022). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/uyu)

TEMPO.CO, Bandarlampung - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyatakan bakal mengambil langkah intervensi khusus untuk menurunkan harga kedelai yang tengah melambung di pasaran.

"Akan ada rapat lagi minggu depan. Nanti akan ditelusuri kenapa harganya tidak turun serta kalau ada kesulitan akan kita datangi langsung dan tanya kesulitan di mana," kata Zulhas ketika meninjau Pasar Pasir Gintung, di Bandarlampung, Sabtu, 7 Januari 2023.

Baca: Bulog Beberkan Penyebab Kedelai Impor Gagal Masuk Bulan Ini

Ia menyebutkan saat ini harga kedelai di pasaran masih sangat tinggi. Lonjakan harga komoditas itu tak dapat dihindari padahal pemerintah sudah menugaskan Bulog untuk mengimpor. "Ini jadi salah satu perhatian kita juga," ujarnya.

Saat ini harga kedelai di pasaran berkisar Rp13 ribu - Rp14 ribu per kilogram. Pemerintah berharap dengan tambahan pasokan dari kedelai yang diimpor Bulog, maka harga jual komoditas itu di dalam negeri bisa diturunkan menjadi Rp 11 ribu per kilogram.

Advertising
Advertising

Langkah pemerintah itu pula yang diharapkan Zulhas bisa menekan harga kedelai di pasaran dan mempermudah perajin tempe tahu untuk berusaha. Hal ini disampaikan Zulhas menanggapi pertanyaan salah seorang pedagang tahu di Pasar Pasir Gintung, Wasni.

Kepada Zulhas, Wasni mengeluhkan saat ini harga kedelai dari Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) masih bisa di rentang Rp 11 ribu- 12 ribu per kilogram. Sementara harga kedelai di luar Puskopti bisa jauh lebih tinggi.

Ketergantungan tahu tempe masih tinggi

Ia sangat berharap harga kedelai bisa lekas turun karena kebutuhan masyarakat akan produk pangan berbasis kedelai masih sangat tinggi.

"Masyarakat ini kalau tidak sanggup beli ayam, telur, daging, ikan, mereka mengandalkan tahu tempe. Tapi kalau kedelainya mahal, tahu tempe harganya naik, masyarakat kesulitan juga akhirnya," ucap Wasni.

Sementara itu, Perum Bulog Devisi Regional Lampung melaporkan sepanjang pada 2022 kebutuhan kedelai Lampung yang telah tersalurkan ke Puskopti di daerahnya berdasarkan tahapan, yakni:

Pada tahap pertama April 2022 dengan pagu sebanyak 4.568 ton telah terealisasi sebanyak 8,9 persen atau bila dikonversi ada 409 ton kedelai.

Tahap kedua yakni per Mei 2022, pagu sebanyak 2.862 ton terealisasi 800 ton atau 27 persen.

Ketiga, pada bulan Juni 2022 nilai pagu 2.800 ton terealisasi sebesar 50 persen atau 1.450 ton,

Tahap keempat, per Juli 2022 dengan pagu 2.800 ton sudah terealisasi 1.180 ton atau 41 persen.

Kelima pada Oktober pagu 2.000 ton realisasi 1.500 ton atau 75 persen, dan di November dari pagu 2.000 ton realisasi 870 ton.

Baca juga: Mendag Pastikan Bulog Impor Kedelai dari Amerika 350 Ribu Ton, Masuk ke RI Akhir Tahun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

2 jam lalu

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) minta Perum Bulog dan semua pemangku kepentingan di bidang pangan jagung serap hasil panen petani

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?

4 hari lalu

Eko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?

Eko Patrio mengakui PAN juga mengusulkan namanya untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

6 hari lalu

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

Ganjar berharap masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan kritis pada pemerintahan Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

6 hari lalu

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

PAN tetap mengusung Zita Anjani maju di Pilkada DKI. PAN mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas Zita gara-gara polemik Starbucks.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

7 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

8 hari lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

8 hari lalu

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

Ketum PAN Zulkifli Hasan menyindir sebutan partainya yang sering disebut hanya bisa berjoget.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

8 hari lalu

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.

Baca Selengkapnya

Bantah PAN Minta Jatah Kursi di Kabinet Prabowo, Zulhas: Terserah Beliau

8 hari lalu

Bantah PAN Minta Jatah Kursi di Kabinet Prabowo, Zulhas: Terserah Beliau

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas membantah meminta jatah kursi menteri PAN di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya