Ketimpangan Pemulihan Ekonomi Sangat Signifikan, Faisal Basri Sebut Kebijakan Buruk dan Instan

Kamis, 5 Januari 2023 13:37 WIB

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk "Menemukan Jalan Subsidi BBM Tepat Sasaran" di Gedung Tempo, Jakarta pada Selasa, 30 Agustus 2022. (Foto: Norman Senjaya)

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menanggapi soal klaim pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada 2022 menunjukan tren pemulihan. Faisal mengatakan Indonesia memang sudah berangsur pulih dari pandemi Covid-19, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 5,4 persen, lebih besar dibandingkan saat pandemi. Namun ia menilai struktur pemulihannya masih jomplang.

"Pemulihan ekonomi yang dikatakan tidak sepenuhnya benar. Karena yang tumbuh itu wall streat, main street nya masih terseok-seok, masih belum pulih sebelum Covid-19," tuturnya dalam konferensi pers virtual yang diadakan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pada Kamis, 5 Januari 2023.

Ia menjelaskan sektor yang pulih sepenuhnya adalah sektor jasa sedangkan sektor barang, seperti agrikultur dan manufaktur masih melemah. Ketimpangan pemulihan itu sangat signifikan dampaknya pada kesejahteraan masyarakat. Sebab, sebagian besar masyarakat Indonesia masih bertumpu pada sektor penghasil barang.

Menurut Faisal Basri, pemerintah selama justru terus menerus membuat langkah politik yang buruk dengan mengutamakan hasil yang instan."Karena dia gampang, dapat uangnya gampang seperti cryptocurrency, saham, yang jauh dari dunia rakyat nyata," ujar Faisal basri.

Ia memberikan contoh pertumbuhan industri manufaktur yang dinilai paling tajam penurunannya. Pertumbuhan industri manufaktur, kata dia, selalu lebih rendah dari PDB. Menurutnya, industri ini terus mengalami perlambatan sebelum mencapai titik optimalnya. Bahkan Faisal Basri memperkirakan ada gejala dini deindustrialisasi pada sektor ini.

Advertising
Advertising

Dibandingkan dengan negara-negara lain, dia mencatat peranan industri manufaktur Indonesia terhadap PDB terus merosot dari 29 persen pada 2021 menjadi 18,3 persen pada triwulan ketiga 2022. Ia juga memperkirakan tak lama Vietnam dapat melesat mengungguli Indonesia.

Sementara itu, Kementerian Keuangan atau Kemenkeu melaporkan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur meningkat ke level 50,9, pada Desember 2022 dari sebelumnya sebesar 50,3 (November 2022). Sehingga aktivitas manufaktur nasional masih tetap terjaga pada zona ekspansif selama enam belas bulan berturut-turut.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu, mengatakan aktivitas manufaktur yang terus berada di zona ekspansif menandakan resiliensi dan pemulihan yang terus berlanjut di tengah perlambatan manufaktur di berbagai negara.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 bisa mencapai target 5,1-5,3 persen, meski di tengah dinamika perekonomian global yang sangat volatile. Hal ini, kata dia, sejalan dengan tren penguatan pemulihan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen dalam 3 kuartal pertama tahun 2022.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 di atas 5 persen. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2023.

“Kalau tahun 2022 dipastikan sudah di atas 5 persen, di tengah ketidakpastian yang sulit dihitung dan dikalkulasi, kita masih bisa tumbuh,” ujar Jokowi 2 Januari 2023 lalu.

RIANI SANUSI PUTRI

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

12 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

2 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

9 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

10 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

15 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

16 hari lalu

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

Pemerintah menginginkan perusahan-perusahaan teknologi dunia seperti Apple menjadikan Indonesia sebagai bagian supply chain.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

17 hari lalu

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.

Baca Selengkapnya