Mendag Zulhas Blak-blakan Tak Setuju Impor Beras: Sebetulnya Saya Menentang Keras

Selasa, 27 Desember 2022 11:17 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan datang ke acara Berdendang Bergoyang Festival 2022 di Jakarta, pada Sabtu, 29 Oktober 2022. TEMPO/Nadia Raichan Fitrianur

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas blak-blakan soal impor beras yang dilakukan oleh pemerintah melalui Perum Bulog. Ia mengungkapkan tak setuju atas keputusan tersebut lantaran Menteri Pertanian (Mentan) menyatakan hasil produksi beras tahun ini surplus hingga 7 juta ton.

Ia mengatakan dirinya dalam dua kali rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menyatakan keberatan atas impor beras.

Baca: Operasi Pasar Beras 1,2 Juta Ton, Buwas: Terbesar Sepanjang Sejarah Berdirinya Bulog

"Nah jadi impor beras ini sebetulnya saya tidak setuju, saya menentang keras. Dua kali rapat itu saya tidak setuju karena Mentan mengatakan kita surplus dan surplusnya itu tidak sedikit, 7 juta ton," dalam acara Polemik Impor Beras di Akhir Tahun yang digelar ICMI secara virtual pada Selasa, 27 Desember 2022.

Kendati demikian Zulkifli mengungkapkan dirinya tak percaya atas klaim surplus tersebut. Tetapi data yang disodorkan BPS, kata dia, telah sesuai dengan pernyataan Kementan, sehingga dia menolak importasi beras. Alhasil di tetap menolak langkah impor beras.

Advertising
Advertising

Namun pada akhir ratas kedua, ia mulai berubah pikiran. Terlebih saat Bulog menyampaikan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) kian tiris. Kala itu, stok CBP hanya tersisa 500 ribu ton, sementara batas aman yang telah ditetapkan adalah 1,2 juta ton hingga akhir tahun.

Di sisi lain, harga beras terus naik sampai hampir Rp 1.000 per kilogram. "Beras ini naik seratus perak saja kan pengaruhnya tinggi sekali terhadap inflasi. Apalagi naiknya Rp 1.000," kata dia.

Karena kenaikan harga beras sangat berdampak signifikan terhadap inflasi, akhirnya Jokowi memerintahkan Bulog memberi beras dalam negeri. Perintah tersebut dibuat dengan mempertimbangkan klaim surplus yang dinyatakan Menteri Pertanian.

Karena tak yakin Bulog dapat membeli beras dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan pasokan CBP, Zulkifli pun mengatakan pada Jokowi bahwa harga beras di pasar terlalu tinggi. Pasalnya, Bulog hanya bisa membeli gabah maksimal seharga Rp 4.450 per kilogram, sementara harga gabah di pasar mencapai Rp 5.500 per kilogram.

Sebagai jalan tengah, Zulkifli mengusulkan pada Jokowi agar Bulog bisa membeli hasil petani dengan harga yang lebih tinggi. Caranya dengan mengubah batas atas pembelian menjadi batas bawah.

Artinya, Bulog bisa membeli gabah dengan harga minimal Rp 4.450 ribu dan beras dengan harga minimal Rp 8.800 per kilogram. Kemudian selisih harganya akan ditanggung oleh pemerintah atau sebagai subsidi.

Selanjutnya: "Jual berasnya tetep Rp 9.450..."

Berita terkait

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

8 jam lalu

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

Golkar menyatakan bakal calon pendamping Airin di Pilkada Banten sedang dikomunikasikan dengan partai-partai lain.

Baca Selengkapnya

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

15 jam lalu

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) minta Perum Bulog dan semua pemangku kepentingan di bidang pangan jagung serap hasil panen petani

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

4 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?

4 hari lalu

Eko Patrio Sebut PAN Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja?

Eko Patrio mengakui PAN juga mengusulkan namanya untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

6 hari lalu

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

Ganjar berharap masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan kritis pada pemerintahan Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

7 hari lalu

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

PAN tetap mengusung Zita Anjani maju di Pilkada DKI. PAN mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas Zita gara-gara polemik Starbucks.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

7 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

9 hari lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

9 hari lalu

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

Ketum PAN Zulkifli Hasan menyindir sebutan partainya yang sering disebut hanya bisa berjoget.

Baca Selengkapnya