Terpopuler Bisnis: Insentif Kendaraan Listrik Rp 5 Triliun, Lulusan Sarjana Banyak Menganggur
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 22 Desember 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 21 Desember 2022 dimulai dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memberikan insentif hingga Rp 5 triliun untuk kendaraan listrik, dari mobil, motor, hingga bus.
Kemudian informasi dari Apindo, yang menyebutkan ancaman resesi global pada 2023 terhadap industri padat karya, akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Selain itu berita tentang banyaknya pengangguran di jenjang pendidikan SMA/SMK, diploma, bahkan sarjana. Berikut ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Alasan Jokowi Obral Insentif Rp 5 Triliun untuk Mobil dan Motor Listrik
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memberikan insentif hingga Rp 5 triliun untuk kendaraan listrik, dari mobil, motor, hingga bus. Insentif diberikan karena Jokowi melihat kebijakan seperti ini sudah dilakukan oleh semua negara di dunia, terutama di Eropa.
"Dilakukan dengan kalkulasi dan kajian, serta mempelajari negara-negara lain," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.
Sebelumnya, minggu lalu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah mengumumkan subsidi kendaraan listrik. Sebanyak Rp 80 juta untuk mobil listrik dan Rp 8 juta untuk motor listrik.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. Ancaman Resesi Global 2023 terhadap Industri Padat Karya, Apindo: PHK Bisa Berlanjut
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Hariyadi Sukamdani mengingatkan bahwa pengaruh resesi global 2023 sangat nyata. Salah satunya pada penurunan agregat permintaan ekspor produk hasil industri padat karya.
“Diikuti dengan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar-besaran di penghujung tahun 2022 yang diproyeksikan akan terus berlanjut di tahun 2023,” ujar dia dalam konferensi pers di kantor Apindo, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Desember 2022.
Menurut Hariyadi, hal itu bisa terjadi jika angka ekspor turun meskipun masih belum bisa diprediksikan. Dia berharap ekspor bisa pulih di kuartal kedua 2023, karena kemungkinan pada kuartal pertama ekspor kemungkinan masih belum mengalami pemulihan.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Menaker: Banyak Sarjana Menganggur karena Tidak Sesuai Kebutuhan Pasar
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan sektor tenaga kerja Indonesia masih menghadapi tantangan. Pasalnya, pekerja di Indonesia justru diisi pekerja dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah. Sementara pengangguran justru tercatat mengenyam pendidikan lebih tinggi, seperti SMA/SMK, diploma, bahkan sarjana.
“Pengangguran datang dari pendidikan tinggi karena tidak sesuai kebutuhan pasar kerja,” ujar Ida dalam Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.
Menghadapi tantangan ini, Ida mengatakan kementeriannya telah mengimplementasikan sejumlah kebijakan pasca pengesahan UU Cipta Kerja pada November 2020 lalu. Salah satunya ihwal pelatihan dan pendidikan vokasi.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Menperin: Subsidi Kendaraan Listrik Masih Dipelajari dan Dihitung Pemerintah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.