Sederet Sektor Usaha Dianggap Aman dari PHK, Mulai Pangan hingga Kosmetik
Reporter
magang_merdeka
Editor
Francisca Christy Rosana
Jumat, 9 Desember 2022 17:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono memperkirakan sektor-sektor yang aman dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK). Isu PHK mencuat, khususnya di lini startup digital.
“Industri yang paling aman PHK di masa resesi ke depan adalah sektor penghasil kebutuhan pokok masyarakat seperti sektor pangan, energi, pendidikan, dan kesehatan,” ujar Yusuf ketika dihubungi Tempo, Jumat, 9 Desember 2022.
Ia berujar, sesulit apa pun kondisi perekonomian, permintaan konsumen terhadap produk di sektor pangan, energi, pendidikan, serta kesehatan tidak akan turun signifikan. Sebaliknya, masyarakat akan mengurangi pembelian untuk barang durable goods, seperti properti, produk otomotif, dan barang elektronik.
Baca: Hitung Mundur Resesi, Ini Daftar 22 Perusahaan yang PHK Karyawan Selama 2022
Selain itu, sektor yang relatif aman dari PHK adalah lini usaha yang memiliki orientasi utama ke pasar domestik. “Seiring dengan resesi global, perekonomian dunia, sektor-sektor yang berfokus ke pasar domestik akan lebih mampu bertahan, terlebih pasar domestik kita sangat besar, 272 juta penduduk,” ucapnya.
Kemudian, ia memperkirakan sektor perdagangan, logistik, dan pariwisata yang mengandalkan wisatawan domestik, bakal bertahan. Pada pandemi lalu, sektor informal perkotaan, terutama sektor perdagangan, menjadi tumpuan para pencari kerja dengan menjadi penyedia lapangan pekerjaan terbesar.
“Kemudian sektor-sektor yang dalam usahanya tidak banyak bergantung kepada utang, namun dalam pembiayaan usahanya lebih mengandalkan permodalan internal,” tutur Yusuf.
Ia melanjutkan, di tengah memburuknya kondisi ekonomi, kenaikan suku bunga acuan domestik akan meningkatkan biaya modal dan ongkos operasional yang harus ditanggung perusahaan sehingga biaya produksi meningkat. Bercermin dari kondisi itu, sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang umumnya tidak bergantung pada utang perbankan akan lebih mampu bertahan. Daya tahan UMKM dalam resesi secara umum lebih tinggi dibandingkan usaha besar.
“Terakhir, sektor yang tahan PHK adalah yang konsumen utama-nya kelas atas, seperti barang-barang mewah, atau sektor yang produknya meskipun bukan kebutuhan pokok, namun telah menjadi gaya hidup yang tidak terpisahkan dari konsumen, seperti kosmetik atau pulsa internet,” kata Yusuf.
Ini karena kebutuhan tersebut sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Sehingga, konsumen akan terus mengkonsumsi barang ini walau dengan merelakan turunnya pengeluaran untuk kebutuhan lain.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca juga: 10 Cara Hadapi Resesi dan PHK Massal, Salah Satunya: Kelas Menengah Harus Segera Lunasi Utang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.