Sembilan Bank Asing, Daerah, Swasta, dan Syariah Resmi Jadi Peserta BI-FAST Tahap V

Jumat, 9 Desember 2022 14:57 WIB

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan bank daerah, swasta, asing, dan bank syariah resmi menjadi peserta BI-FAST tahap V melalui Multi-tenancy Infrastruktur Sharing milik PT Rintis Sejahtera. Kesembilan bank yang bergabung dalam jaringan PRIMA tersebut, yakni Bank of China Limited Jakarta Branch, Bank IBK Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Victoria Internationall, Bank Aceh Syariah, Bank Banten, Bank BPD Kalteng, Bank BPD Sumatera Utara, serta BPD Sumatera Utara UUS.

"Bergabungnya 9 bank mitra Jaringan PRIMA ini menambah jumlah peserta BI-FAST secara keseluruhan menjadi 106 peserta," ujar Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat dalam acara Peresmian Layanan BI-FAST Tahap V di Hotel Fairmont Jakarta, Jumat, 9 Desember 2022.

Suryono mengatakan, layanan Multi-tenancy Infrastruktur Sharing ini telah mengacu pada ketentuan dan spesifikasi teknis Bank Indonesia. Sehingga, layanan ini dapat dimanfaatkan bank mitra dalam mengimplementasikan BI-FAST scara lebihh aman, andal, dan efisien.

Lebih jauh, Suryono melanjutkan, di tahap VI nanti ada 6 mitra bank lagi yang akan menjadi peserta BI-FAST menggunakan ayanan Multi-tenancy Infrastruktur Sharing milik PT Rintis Sejahtera. "Jadi, total nanti ada 26 bank mitra yang tersambung dengan BI-Fast melalui kerja sama dengan Rintis Sejahtera," ucapnya.

Menjadi salah satu bank mitra, Direktur Bank IBK Indonesia Vera Alfianti mengatakan sistem layanan multi-tenancy ini membantu pihaknya memberikan pelayanan kepada nasabah secara lebih efektif dan lebih efisian. Hal tersebut sejalan dengan upaya Bank IBK Indoneia untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah dengan memperhatikan apa yang menjadi konsen regulator, yakni Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Advertising
Advertising

"Kami harap kerja sama ini lebih bagus dan lebih banyak inovasi, sehingga membantu performa bank dalam meberi layanan terbaik untuk nasabah," ucap Eva dalam sambutannya.

Senada dengan Eva, Direktur Operasi dan Transformasi Bank Mega Syariah Slamet Riyadi mengatakan layanan multi-tenancy ini bakal memberikan efisiensi tinggi. Sehingga, pihaknya bisa berkiprah dalam menyukseskan program pemerintah. Dia pun berharap kerja sama yang ditandatangani hari ini dapat berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.

"Mudah-mudahan apa yang dilakukan hari ini bisa menunjang perekonomian Indonesia agar lebih maju, dengan sistem pembayaran yang lebih cepat dan lebih murah," ucap Slamet Riyadi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

1 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya