Sri Mulyani: Freeport adalah Aset yang Harus Kita Jaga Bersama

Rabu, 7 Desember 2022 08:52 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers usai Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah TA 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 1 Desember 2022. ANTARA/AstridFaidlatulHabibah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berbagi cerita ihwal kunjungan kerjanya ke pertambangan PT Freeport Indonesia, Papua. Dalam sebuah video berdurasi 2 menit 59 detik, Sri Mulyani menyampaikan bahwa dia sedang berada di jalur kereta api bawah tanah. Di lokasi tersebut, setiap menit 10 kereta akan mengangkut berbagai tanah dan mineral untuk dihancurkan, kemudian diambil hasilnya.

“Ini adalah aset Indonesia di mana menurut IUP PT Freeport Indonesia 51 persen dimiliki bangsa Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam video yang dia unggah melalui akun resmi @smindrawati, Selasa, 6 Desember 2022.

Baca: Sri Mulyani Kunjungi Tambang Freeport: Terbesar Milik Indonesia Saat Ini

Sri Mulyani mengatakan bahwa instalasi tersebut dibangun anak-anak Indonesia. Pekerja di sana, kata dia, juga banyak yang merupakan warg Papua. “Bangga sekali melihat mereka bekerja di salah satu aset dan tambang terbesar dan terkompleks di dunia,” ucapnya.

Sri Mulyani pun berharap seluruh pengembangan produksi oleh Freeport Indonesia selalu dilakukan dengan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia—khususnya Papua, memberikan manfaat ekonomi dan sosial untuk Papua dan Indonesia, serta tetap menjaga standar keamanan lingkungan maupun keselamatan kerja.

Advertising
Advertising

“Karena ini operasi yang akan memberikan dampak lingkungan dan risiko keselamatan kerja yang luar biasa,” kata dia.

Lebih lanjut dalam keterangan unggahannya, Sri Mulyani mengatakan bahwa setelah tambang terbuka Grasberg selesai beroperasi pada 2020, kini 100 persen operasi penambangan oleh Freeport Indonesia dilakukan di bawah tanah. Tercatat, ada empat blok bawah tanah yang saat ini aktif dikelola perusahaan tersebut, yakni Deep Mill Level Zone (DMLZ), Grasberg Blok Cave (GBC), Big Gossan (BG), dan Kucing Liar (KL).

“Dijelaskan Presiden Direktur Freeport Indonesia, Pak Tony Wenas, seluruh operasi penambangan bawah tanah melalui Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) ini telah berkontribusi sebesar $2 miliar bagi penerimaan negara dan $473 juta bagi penerimaan daerah Papua di tahun 2021,” tulis Mulyani.

Adapun untuk tahun ini, kontribusi diproyeksikan meningkat menjadi $3.85 miliar untuk penerimaan negara dan $676 juta untuk penerimaan daerah Papua dan diperkirakan akan terus meningkat. Menurut Sri Mulyani, dengan seluruh sumber daya yang ada, potensi pendapatan pemerintah mencapai $80 miliar hingga 2041. Angka tersebut terhitung dengan asumsi harga tembaga enilai $4 dan harga emas $1800.

“Hal ini menjadikan Freeport Indonesia salah satu aset sekaligus kontributor besar penerimaan negara yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.

Baca: Sri Mulyani Minta Pemda Segera Belanjakan Dana Mengendap: Bukan Asal Habis

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

6 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

9 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

10 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

12 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya