PUPR Bakal Bangun Rumah Bagi Korban Gempa Cianjur di Lahan 2,5 Hektare
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 1 Desember 2022 12:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan membangun rumah bagi korban gempa Cianjur yang telah direlokasi. Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja mengatakan lahan seluas 2,5 hektare sudah disiapkan pemerintah daerah setempat di Kecamatan Cilaku.
“Itu cukup untuk 200 unit. Jadi, warga yang memang terdampak parah dan rumahnya tidak mungkin lagi untuk dihuni bakal pindah ke situ,” ujar Endra ketika ditemui di Kementerian PUPR, Kamis, 1 Desember 2022.
Baca: Pasca Gempa Cianjur, Peternak Sapi Potong dan Perah Kesulitan Pasok Pakan Hewan
Dari lahan seluas 2,5 hektare tersebut, kementeriannya menghitung kavling 26 meter persegi untuk rumah. Sedangkan tanahnya sekitar 60 meter persegi. Dengan begitu, satu hektare lahan bisa untuk sebagai tempat 80 unit rumah dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
“Ini kan tanah disiapkan Pemda, nanti dilakukan oleh Pemprov. Nah, kami masuk. Kemarin udah dikirim stok RISHA jadi sudah mulai instalasi,” ujar Endra.
Kementerian PUPR berharap masyarakat korban gempa secara sukarela menyetujui usulan relokasi dari Pemda Cianjur. Pasalnya, lanjut Endra, gempa pada Senin, 21 November 2022 dan merenggut 328 korban jiwa itu disebabkan sesar aktif. Sehingga, masih ada risiko terjadi gempa dengan dampak yang bisa jadi lebih besar.
“Kita sudah tahu. Kemarin 5,6 SR saja sudah begitu, apalagi kalau besar. Itu yang tidak kami inginkan. Karena itu kami harap masyarakat sukarela menyetujui relokasi,” tutur Endra.
Selanjutnya: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan...
<!--more-->
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan pihaknya telah mempersiapkan 16 hektare lahan untuk relokasi warga dengan rumah rusak berat terdampak gempa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Suharyanto mengatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan daerah relokasi dan pemerintah pusat akan membangun kembali rumah warga yang rusak.
"Jadi 16 hektare telah disiapkan. Nanti Bupati dan tim yang akan menentukan siapa dan penduduk mana yang akan pindah ke sini," kata Suharyanto di Desa Sirnagalih, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022.
Adapun bagi warga yang rumahnya direlokasi dipastikan bakal mendapatkan ganti rumah di tempat yang telah disediakan, rumah yang lama tidak diperbolehkan lagi dihuni masyarakat. "Begitu yang direlokasi sudah punya rumah dan hak tanah baru, tanah warga yang lama akan dikelola pemerintah agar warga tidak kembali lagi ke sana," tutur Suharyanto.
Rumah yang lama, kata dia, akan dijadikan daerah resapan air dan daerah hijau sehingga tidak dihuni lagi oleh masyarakat. Pasalnya, pemerintah khawatir bila gempa terjadi lagi di daerah yang sama di kemudian hari.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Baca juga: Menteri PUPR: 200-an Investor Malaysia Berminat Investasi di IKN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.