TEMPO.CO, Bandung -Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Moh. Arifin Soedjayana mengatakan peternak sapi potong dan sapi perah di wilayah terdampak gempa Cianjur mengeluhkan kesulitan mendapat hijauan untuk pakan ternak karena wilayahnya terkepung reruntuhan bangunan dan longsoran tanah. Sementara stok hijauan pakan ternak di UPTD DKPP Jawa Barat di Desa Buni Asih, Warungkondang, Cianjur didistribusikan untuk memasok pakan ternak.
“Kami penuhi dulu kebutuhan di UPTD, setelah itu bantuan pakan hijau ternak disalurkan pada para peternak sapi,” kata Arifin, dikutip dari keterangannya, Rabu, 30 November 2022.
Saat ini dilakukan pendataan hewan ternak yang terdampak bencana gempa. Pendataan tersebut dilakukan DKPP Jawa Barat bersama Dinas Peternakan Cianjur, serta DPP Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia (Paveti) yang dipusatkan di posko DKPP Jawa Barat di Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
Arifin mengatakan hasil pendataan tersebut akan dilaporkan pada Kementerian Pertanian untuk selanjutnya diputuskan pemberian bantuan bagi peternak. “Sekarang yang ada baru bantuan untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak, untuk gempa bumi Cianjur belum,” kata dia.
Menurut dia, hewan yang terdampak gempa diperkirakan karena berbagai hal. Diantaranya mati tertimpa reruntuhan, mengalami kerusakan kandang, hingga kesulitan air dan pakan. “Untuk sementara sejumlah peternakan di Cianjur dipastikan terdampak mengingat kabupaten tersebut merupakan salah satu sentra sapi potong dan perah,” kata dia.
Ia mengatakan sejumlah desa yang menjadi sentra sapi potong di Cianjur merupakan desa yang menjadi lokasi pelaksanaan program Kementerian Pertanian yang baru berjalan di akhir 2021. Desa tersebut mendapat sebutan desa korporasi. Masing-masing desa mengelola hingga 1.000 ekor sapi potong.
“Di antaranya ada empat sampai lima desa korporasi di lokasi terdampak di Kecamatan Cugenang,” kata Arifin.
Ia mengatakan desa korporasi umumnya tidak mengalami kesulitan pasokan pakan ternak karena stok pakan disediakan Kementerian Pertanian. “Untuk konsentrat mereka juga mempunyai stoknya, cuma hijauan pakan ternak agak susah,” kata dia.
Baca Juga: Bupati Sayangkan Bantuan Korban Gempa Cianjur Tak Terkoordinasi Posko Utama
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.