Tips Terhindar dari Modus Social Engineering Pembobol Saldo Rekening Bank

Rabu, 30 November 2022 15:10 WIB

Ilustrasi Social Engineering. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, memberikan sejumlah tips agar terhindar dari modus pembobolan saldo rekening bank, soceng alias social engineering. Modus tersebut merupakan yang paling umum digunakan untuk para penjahat untuk mengambil duit di dalam rekening.

Menurut Alfons, penipu biasanya menggunakan soceng yang menyaru sebagai pejabat bank, kemudian menggiring korbannya memberikan kode OTP untuk persetujuan transaksi. Teknik terbaru, kata dia, cukup mengejutkan karena pilihan socengnya tidak terduga dan tidak berhubungan langsung dengan layanan finansial/ bank yang diincar.

Baca: Waspada Penguras Saldo Rekening dengan Modus Soceng Mobile Banking, Apa Itu?

“Namun hasil akhirnya tetap berhasil mengelabui korbannya dan berhasil menguras rekening bank korbannya sampai ratusan juta rupiah,” ujar Alfons lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu, 30 November 2022.

Pilihan soceng yang digunakan, Alfons berujar, adalah memalsukan diri sebagai aplikasi pelacakan paket kurir. Korban dikelabui bahwa ia mendapatkan pengiriman paket dan untuk melacak paket tersebut ia perlu menjalankan aplikasi yang dikirimkan.

Advertising
Advertising

“Padahal aplikasi yang dikirim tersebut jika dijalankan akan mencuri SMS OTP ponsel yang diincar,” tutur Alfons.

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh nasabah dan bank untuk mengamankan mobile banking-nya? Alfons memberikan tiga hal agar terhindari dari modus tersebut.

Pertama, nasabah pengguna mobile banking jangan pernah menginstal aplikasi apapun yang tidak diketahui keamanannya. Aplikasi dari Play Store saja yang pada awalnya aman, kata dia, ketika melakukan update bisa disusupi program jahat. “Apalagi aplikasi di luar Play Store yang tidak diawasi oleh Google,” tutur dia.

Kedua, Alfons melanjutkan, jika sering menggunakan mobile banking dan saldo di bank signifikan, ada baiknya mempertimbangkan menggunakan ponsel yang berbeda. Untuk mobile banking yang nomor telepon yang digunakan tidak diberikan kepada umum dan ponselnya tidak sembarangan di instal aplikasi atau di-install aplikasi yang sangat terbatas.

“Ketiga, pastikan penyedia mobile banking yang Anda gunakan memiliki pengamanan transaksi yang mumpuni,” ucap Alfons.

Selanjutnya: Dia menjelaskan, jika sistem ...

<!--more-->

Seharusnya, dia menjelaskan, jika sistem dan prosedur pengamanan mobile banking yang baik diterapkan, sekalipun username, PIN transaksi dan OTP berhasil dikuasai oleh penipu. Akun mobile banking masih tetap aman, karena untuk perpindahan akun mobile banking ke perangkat lain harus melewati verifikasi yang sangat ketat.

“Dan bisa mencegah penipu mengambil alih akun mobile banking,” tutur dia.

Alfons juga mengingatkan bahwa tidak selalu perangkat canggih dan mahal yang dapat memenangkan ‘pertempuran’ di lapangan. Justru kelihaian pengguna senjata dan kecerdikannya mengeksploitasi kelemahan korbannya sangat menentukan dalam keberhasilan.

Menurut dia, hal itu juga terjadi pada pengamanan internet banking yang celakanya ketika merambah mobile banking malah pengamanan OTP dengan token ditinggalkan. Kemudian beralih ke pengamanan dengan PIN dan Password transaksi saja tanpa OTP karena alasan kepraktisan dan kemudahan.

Pengamanan dengan OTP hanya dilakukan ketika ingin mengganti perangkat mobile banking. Itu pun, kata Alfons, hanya mengandalkan OTP SMS yang secara teknis lebih lemah dan mudah disadap dibandingkan dengan OTP aplikasi Authenticator atau token.

“Celakanya, pihak penyedia layanan mobile banking tidak menambahkan verifikasi tambahan untuk mencegah pengambilalihan akun bank jika OTP yang lemah tersebut bocor,” kata Alfons.

Hal ini memungkinkan terjadinya pengambilalihan akun oleh kriminal yang mampu mengakses OTP SMS tadi. Kemudian menjalankan aksinya menguras akun korban yang berhasil di eksploitasinya.

Sebenarnya pengamanan transaksi perbankan sudah mencapai tingkat yang secara teknis sulit dieksploitasi karena menggunakan OTP One Time Password atau password sekali pakai. Tetapi, menurut Alfons, bukan berarti bahwa pengamanan transaksi sudah terjamin dan tidak mungkin di bobol lagi. “Ada titik lemah dari pengamanan transaksi, yaitu pengguna akhir atau end user yang awam dan pengamanannya berada di luar kendali penyedia layanan,” ujar Alfons.

Baca juga: Tabungan Nasabah BRI Raib Rp 10 Juta, Ini Sebab Bank Tak Menggantinya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BRI Kembali Ingatkan WaspadaI Modus Penipuan Online

12 hari lalu

BRI Kembali Ingatkan WaspadaI Modus Penipuan Online

Aksi penipu yang mengirim file berekstensi APK tetap terjadi. Berikut tips mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

15 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya

Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

17 hari lalu

Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

OJK menjelaskan perputaran uang judi online selama ini ada yang tidak dilakukan di dalam negeri atau lintas batas.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Harvey Moeis dan Blokir Rekeningnya

34 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Harvey Moeis dan Blokir Rekeningnya

Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Kejaksaan Agung menggeledah kediaman Harvey Moeis.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Escrow Account, Jenis, hingga Manfaatnya

49 hari lalu

Mengenal Apa Itu Escrow Account, Jenis, hingga Manfaatnya

Escrow account adalah sebuah rekening temporer yang digunakan untuk bertransaksi dengan bantuan pihak ketiga. Hal ini dilakukan agar transaksi aman.

Baca Selengkapnya

Kawanan Pencuri Bobol ATM di Minimarket Depok, Uang Puluhan Juta Raib

54 hari lalu

Kawanan Pencuri Bobol ATM di Minimarket Depok, Uang Puluhan Juta Raib

Pencuri yang melakukan pembobolan ATM itu juga mengambil barang di minimarket, seperti rokok, kosmetik dan coklat yang berada di area kasir.

Baca Selengkapnya

Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

58 hari lalu

Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

Kejari Depok telah menerima resmi SPDP dari penyidik kriminal khusus Polres Metro Depok kasus ilegal akses pembayaran Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Baca Selengkapnya

Cara Cek Rekening Penipu dengan Mudah secara Online

5 Maret 2024

Cara Cek Rekening Penipu dengan Mudah secara Online

Cara cek rekening penipu dapat dilakukan dengan mudah secara online. Salah satunya yakni menggunakan laman cekrekening.id.

Baca Selengkapnya

Pencurian 60 Karung Beras Seberat 3 Ton, Pemilik Toko Rugi Jutaan Rupiah

27 Februari 2024

Pencurian 60 Karung Beras Seberat 3 Ton, Pemilik Toko Rugi Jutaan Rupiah

Pencurian di toko agen beras itu menyebabkan korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Baca Selengkapnya

Aktivasi Rekening Program Indonesia Pintar Diperpanjang Hingga 29 Februari, Ini Dampak Jika Terlewat

26 Februari 2024

Aktivasi Rekening Program Indonesia Pintar Diperpanjang Hingga 29 Februari, Ini Dampak Jika Terlewat

Jika terlambat mengaktivasi rekening, peserta Program Indonesia Pintar tidak akan menerima bantuan.

Baca Selengkapnya