Jokowi Bentuk Satgas Kawal Dana Energi US$ 20 Miliar AS dan Jepang
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 28 November 2022 14:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta anak buahnya untuk segera membentuk task force alias satuan tugas (satgas) guna menindaklanjuti berbagai komitmen investasi yang tercapai dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20. Salah satunya yaitu investasi berupa pendanaan dana energi bersih yang diinisiasi Amerika Serikat dan Jepang.
"Jangan sampai komitmen investasi yang sudah ada ini tak bisa terealisasi di lapangan," kata Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi KTT G20 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 28 November 2022
Baca: Pemerintah Jamin Rehabilitasi Rumah Warga Cianjur yang Roboh, Begini Skemanya
Jokowi menyebut investasi yang dimaksud yaitu dari Amerika Serikat lewat skema Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) sebesar US$ 600 miliar. Lalu, pengembangan kendaraan listrik lewat skema Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai US$ 20 miliar.
KTT G20 sudah digelar 15-16 November, di mana Leaders' Declaration bisa disepakati oleh semua negara yang ikut. Di tengah kegiatan inilah, Indonesia diketahui bakal menerima pendanaan untuk transisi ke energi bersih dalam program JETP dalam lima tahun ke depan.
Pendanaan ini diluncurkan oleh negara International Partners Group (IPG) besutan Amerika Serikat dan Jepang, dan diluncurkan dalam KTT G20 Bali. Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang langsung mengumumkan peluncurkan pendanaan JETP ini di Bali.
JETP merupakan bagian dari skema PGII, inisiatif yang sudah diluncurkan lebih dulu oleh Presiden AS Joe Biden dan pemimpin negara G7 pada Juni 2022 di Elmau, Jerman. Dalam PGII, Biden menyatakan bahwa negaranya akan memobilisasi pendanaan hingga US$ 200 miliar dalam lima tahun ke depan.
Saat peluncuran PGII di Elmau, Jokowi saat itu juga ikut hadir karena Indonesia memimpin G20 tahun ini. Di sana, Jokowi juga sudah bertemu Biden. Barulah kemudian di Bali, inisiatif PGII ini berlanjut dan lahirlah JETP dengan total dana US$ 20 miliar.
Dana US$ 20 miliar ini berasal dari dua sumber. Sebanyak US$ 10 miliar dari IPG dan US$ 10 miliar dari Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) Working Group.
"Terima kasih Presiden Biden atas inisiatif penyelenggaraan side event Partnership for Global Infrastructure and Investment," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama Biden, di The Apurva Kempinski Bali, Selasa, 15 November 2022.
Selanjutnya: Task Force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan yang mencapai 226 proyek
<!--more-->
Pendanaan energi bersih dari Amerika Serikat dan Jepang, hanyalah satu dari sekian komitmen investasi yang ingin dikawal Jokowi lewat Satgas khusus. Secara umum, Jokowi memerintahkan Task Force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan dalam rangkaian forum ini yang mencapai 226 proyek multilateral senilai US$ 238 miliar dan 140 proyek bilateral senilai US$ 71,4 miliar.
"Ini harus dipastikan semua proyek program segera dapat dieksekusi dengan cepat," kata kepala negara.
Selain itu, ada lagi komitmen investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan, untuk MRT Jakarta. Kerja sama dengan Turki untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan yang lainnya. "Saya lihat ini banyak sekali, oleh sebab itu perlu ada Task Force khusus," ujarnya.
"Misalnya yang Amerika siapa, Jepang siapa, Cina siapa, Korea siapa, sehingga semuanya bisa secara detail ditindaklanjuti apa yang jadi kesepakatan kita di Bali," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Baca: Jokowi Minta Jajaran Cari Solusi Kenaikan Harga di Pasar Malangjiwan Colomadu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini