Sambangi Pengungsi Gempa Cianjur, Erick Thohir Sebut Anak-anak Kelompok Paling Rentan
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 26 November 2022 12:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut anak-anak sebagai kelompok paling rentan setelah bencana terjadi. Begitu juga yang terjadi pada gempa Cianjur. Trauma pada anak-anak terjadi, kata Erick, setelah mereka melihat kejadian yang mengguncang jiwa dan mental.
Oleh karena itu, Satgas BUMN bersama tim medis secara khusus menyediakan zona ramah anak di posko pengungsian dan mengisinya dengan aktivitas yang menghibur.
Baca: Baznas Solo Himpun Dana Bantuan untuk Korban Terdampak Gempa di Cianjur
"Senang sekali bisa melihat wajah semringah anak-anak di tenda pengungsian. Semoga bisa mengurangi rasa trauma mereka setelah gempa melanda Cianjur,” tulis Erick dalam keterangan video yang dia unggah di Instagram resmi @erickthohir, Sabtu, 26 November 2022.
Erick Thohir bagikan mainan ke anak-anak
Dalam video tersebut, Erick Thohir tampak berinteraksi dengan sejumlah anak-anak korban gempa bumi Cianjur di tenda pengungsian. Mengenakan kemeja berwarna biru donker berlogo BUMN, Erick membagi sejumlah mainan robot dan boneka. “Tidak boleh berebut. Harus sama-sama,” ucap Erick kepada anak-anak.
Diiringi canda tawa, Erick kemudian mengajak anak-anak berfoto bersama.
“Mari kita berdoa untuk pemulihan mereka, Insyaallah Cianjur segera bangkit lagi,” tutup Erick dalam keterangan video unggahannya.
Dalam merespons bencana gempa Cianjur, Erick Thohir mengoordinasikan 58 perusahaan BUMN dalam penyaluran bantuan kepada korban atau pengungsi.
Selanjutnya: “Dulu semua BUMN itu datang..."
<!--more-->
“Dulu semua BUMN itu datang sendiri-sendiri. Sekarang tidak boleh, tapi dikonsolidasikan. Karena dalam situasi bencana ini ada kebutuhan yang diperlukan saat itu, ada yang dibutuhkan pasca bencana. Jangan kita juga jadi mubazir," ujar Erick.
Koordinasikan penyaluran bantuan BUMN
Erick mengatakan penyaluran bantuan perlu dikoordinasikan agar bantuan yang disalurkan merupakan bantuan yang benar-benar dibutuhkan pengungsi. Dengan begitu, tidak ada wilayah yang bantuannya melimpah maupun kekurangan.
Adapun bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21. Hingga Jumat, 25 November 2021, tercatat sebanyak 310 korban meninggal dunia akibat bencana ini.
Sementara itu, jumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat masih sebanyak 58.049. “Sampai sekarang jumlah rumah rusak ini masih fluktuatif, tetapi pihak terkait masih melakukan verifikasi,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto, 25 November 2022.
Suharyanto juga mengatakan bahwa jumlah sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur mencapai 363 bangunan, 144 tempat ibadah, 16 bangunan perkantoran dan gedung.
RIRI RAHAYU | DEDEN ABDUL AZIZ (KONTRIBUTOR) | ANTARA
Baca juga: Gempa Cianjur, Klaim Asuransi Berpotensi Mencapai Rp 38,4 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini .