Kurs Rupiah Ditutup Menguat Rp 15.696 per Dolar AS, Analis: Ada Ancaman Baru

Selasa, 22 November 2022 19:07 WIB

Petugas tengah merapikan uang dolar Amerika pecahan 100 dolar dan uang Rupiah pecahan 100 ribu di tempat penukaran Valuta Asing di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Indeks dolar AS terkoreksi 0,34 persen ke level 112,928. Tempo/Tony Hartawan

Adapun dari sisi internal, pasar terus mencerna pernyataan Bank Indonesia (BI) yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat, disertai dengan tingginya tekanan inflasi, agresifnya kenaikan suku bunga acuan di negara maju, serta berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan.

Advertising
Advertising

Ibrahim juga menuturkan bahwa terdapat ancaman baru yang saat ini tengah membayangi gejolak ekonomi global, yakni resflasi atau merupakan gabungan dari risiko resesi dan tingginya inflasi. “Pertumbuhan ekonomi global kemungkinan turun dari yang semula diprediksi berada di 3 persen pada 2022, turun menjadi 2,6 persen pada 2023,” katanya. Ia memprediksi inflasi dan inflasi inti global masih tinggi hingga 2023.

Lebih lanjut, BI memperkirakan, tingkat inflasi dunia dapat menyentuh 9,2 persen (yoy) hingga akhir tahun dan masih akan tinggi pada 2023, meskipun akan mendingin ke 5,2 persen. Tingginya tingkat inflasi ini terjadi karena berlanjutnya gangguan rantai pasokan dan pengetatan pasar tenaga kerja terutama di AS dan Eropa, di tengah pelemahan permintaan global.

Selain itu, BI juga memperkirakan Amerika Serikat akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin sehingga menjadi 4,5 persen pada akhir 2022. Kenaikan suku bunga akan mencapai puncaknya pada paruh pertama 2023 dan tidak akan segera turun.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Dalam hitungannya, rupiah akan ditutup melemah di kisaran Rp 15.670 hingga Rp 15.740 per dolar AS.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca Juga: Terpopuler: PUPR Tangani Longsoran Usai Gempa Cianjur, BI Mati-matian Stabilkan Rupiah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

50 menit lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

2 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

6 jam lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

1 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

2 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

2 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

2 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

4 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya