Direktur Grab Indonesia Sebut Peluang Bisnis Digital di Indonesia Masih Terbuka Lebar

Selasa, 22 November 2022 17:50 WIB

Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi. Dok. Grab Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta -Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi melihat peluang bisnis digital di Indonesia masih terbuka lebar. Setelah digitalisasi terakselerasi akibat pandemi Covid-19, menurut Neneng masih ada banyak hal belum tergarap. Karena itu, inovasi perlu terus dilakukan.

Neneng mengatakan hal ini dengan berkaca pada pengalamannya berinovasi ketika menghadapi masa awal pandemi.

“Waktu itu mikir kasihan driver enggak bisa antar orang karena lockdown. Akhirnya inovasi dengan GrabAssistant atau yang sekarang jadi GrabJastip. Saat itu, bagaimana caranya agar driver tetap dapat pemasukan,” ujar Neneng dalam CEO Live Series 1 yang diselenggarakan Harian Kompas, Selasa, 22 November 2022.

Inovasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan layanan belanja kebutuhan sehari-hari melalui GrabMart. Neneng mengatakan inovasi juga dilakukan dengan melihat potensi pasar. Lockdown saat itu, kata dia, membuat masyarakat tidak bebas keluar sehingga pihaknya memberi jalan lewat layanan tersebut.

“Sekarang dengan bangga saya mengatakan ada 5.200 pasar tradisional yang on board ke Grab,” ucap Neneng.

Advertising
Advertising

Dia juga mengatakan bahwa pendapatan penjual mengalami kenaikan siginifikan. Dari yang semula hanya Rp 15 juta per bulan, naik drastis hingga lebih dari Rp 120 juta. Kondisi itu masih berlangsung, bahkan ketika situasi pandemi mencapai masa pemulihan.

“Artinya orang punya pemikiran bahwa barang-barang di pasar itu segar dan daripada datang ke pasar, mereka pilih pakai layanan online,” ujarnya.

Tidak hanya di kota besar, Neneng mengaku inovasi ini terus diperluas. Hingga saat ini, Grab setidaknya sudah memberikan pelayanan ini di 7 provinsi. Bahkan, pasar-pasar kecil di Ibu Kota Nusantara atau IKN juga sudah mulai dijamah.

Neneng mengatakan bahwa kota-kota kecil memiliki potensi bisnis digital yang besar. Karena itu, pihaknya justru berfokus pada kota-kota kecil dengan memberikan sejumlah edukasi. “Kalau infrastruktur sudah diberikan pemerintah, sudah ada internet, ekonomi akan berjalan. Kalau kita sama-sama meng-onboard,” ucap Neneng.

Baca Juga: Terkini: Ridwan Kamil Kritik LRT Palembang Proyek Gagal, Grab Tutup CloudKitchen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 jam lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

13 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

1 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

1 hari lalu

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

Menteri parekraf Sandiaga Uno tengah menyiapkan UMKM yang akan mengisi acara HUT Kemerdekaan RI Agustus mendatang

Baca Selengkapnya

Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

1 hari lalu

Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

Nahdlatul Wathan melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor pusat di IKN pada Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

1 hari lalu

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

2 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

3 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

3 hari lalu

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

Cerita pekerja harian di proyek Bendungan Sepaku Semoi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya