Ini Empat Sumber Pertumbuhan RI untuk Bisa Jadi Negara Maju pada 2045

Senin, 21 November 2022 13:40 WIB

Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Senin, 24 Oktober 2022. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan ekonomi kuartal III-2022 mampu tumbuh mencapai 5,5 persen (year on year/yoy). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bappenas Kabinet Kerja 2016-2019 Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan empat sumber pertumbuhan yang dapat dimaksimalkan oleh Indonesia untuk mencapai tujuannya menjadi negara maju pada 2045.

Keempat sumber pertumbuhan ini meliputi manufaktur/ industri pengolahan, ekspor di bidang jasa (service),ekonomi digital, dan ekonomi hijau (green economy).

Baca: Mundur dari Rencana Semula, Indonesia Ditargetkan Jadi Negara Maju pada 2043

Di sektor manufaktur, kata Bambang, Indonesia harus membangun industri yang kompleks (hilirisasi industri) untuk meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan sebelum diekspor ke mancanegara.

“Satu aspek yang harus kita dorong adalah kita harus tingkatkan komplektisitas dari produk yang dihasilkan, tidak hanya mengejar dari growth of manufacturing tetapi juga quality of product,” kata Bambang katanya dalam acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022 yang dipantau di Jakarta, Senin 21 November 2022.

Sementara di ekspor di bidang jasa, Indonesia seharusnya tidak hanya berpaku pada ekspor dan impor barang, seperti yang terjadi selama ini, mengingat beberapa negara Asia menjadi maju karena keberhasilannya memaksimalkan potensi ekspor di bidang jasa.

“Kita harus mengeksplor yang bisa kita ekspor. Ekspor jasa Korea Selatan kuat melalui K-Pop, Drama Korea (Drakor). Itu ekspor utama, dan menyelamatkan neraca ekspor jasa dan sumber pertumbuhan mereka,” kata Menteri Keuangan Kabinet Kerja 2014-2016 ini.

Sedangkan di digital ekonomi, Indonesia harus meningkatkan pengusaha di sektor digital, salah satunya melalui penciptaan start up technology,di tengah potensi ekonomi digital dan SDM generasi muda yang besar di Tanah Air.

Namun, dia menekankan pentingnya ketersediaan infrastruktur digital yang memadai hingga seluruh pelosok Tanah Air, agar upaya memaksimalkan potensi ekonomi digital dapat berjalan.

“Kuncinya digital broadband-nya harus bagus, paling penting internet connection yang dapat membuat bisnis digital hidup,” kata Bambang.

Di ekonomi hijau, katanya, Indonesia harus memaksimalkan keuntungan dengan banyaknya sumber pertumbuhan ekonomi hijau yang dimiliki, di tengah upaya internasional melakukan transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT)

Menurut Bambang, pembangunan industri hijau nantinya akan mengincar lokasi yang berdekatan dengan sumber energi hijau, yang mana Indonesia memiliki hal tersebut.

Baca: Luhut Soal Target Pendapatan per Kapita Tembus USD 10 Ribu pada 2030: Menurut Saya, Bisa Lebih

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

3 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

6 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya