Harga Beras Naik jadi Rp 10.000, Pedagang: Kalau Karawang Panen, Harga Balik Lagi

Minggu, 20 November 2022 13:48 WIB

Pedagang Beras di Pasar Palmerah, Nur Wangsa, menuturkan harga beras medium saat ini mencapai Rp 9.600 dan Rp 10.000 per kilogram. Harga beras medium naik dari Rp 9.000 dan Rp 9500 per kilogram, sejak bulan Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu

TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras kualitas medium di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, mencapai Rp 10.000 per kilogram. Salah satu pedagang di pasar tersebut, Nur Wangsa, menyatakan harga beras itu naik sejak Oktober lalu.

“Sejak musim hujan, ada sebulan lalu. Beras medium sekarang sekilo harganya Rp 9.600 dan Rp 10.000,” ujar Nur ketika ditemui di kiosnya, Ahad, 20 November 2022. Sedangkan harga beras premium di angka Rp 11.000 hingga Rp 16.000 per kilogram.

Sebelumnya, kata Nur, harga beras medium masih di angka Rp 9.000 dan Rp 9.500 per kilogram. Ia menduga kenaikan harga ini karena faktor musim. Kendati begitu, dia mengatakan stok beras sejauh ini masih aman.

Baca: Kementan Beberkan Penyebab Harga Beras Naik Meski Stok Melimpah hingga 1,8 Juta Ton

Nur berujar kenaikan harga beras musiman selalu terjadi dari tahun ke tahun. Namun dia memprediksi harga beras bakal kembali normal pada Februari mendatang atau ketika musim panen sudah tiba.

“Kalau Karawang panen, ya sudah (harga) balik lagi. Atau kalau enggak Karawang, ya Demak,” ujarnya.

Hal serupa juga sebelumnya disampaikan Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Ismail Wahab. Dia mengatakan akan terjadi puncak panen raya beras pada Maret 2023, sehingga harga beras diperkirakan mulai turun pada Februari 2023.

"Februari turun, Maret panen raya. Jadi ya Februari-Maret harga sudah turun," ujarnya saat konferensi pers secara virtual pada Jumat, 18 November 2022.

Ismail juga mengklaim sekarang stok beras di dalam negeri masih aman. Meski belum panen raya, dia mengatakan stok beras di penggilingan melimpah hingga 1,8 juta ton.

Lebih jauh ia memperkirakan bakal ada produksi padi 10,24 juta ton gabah kering giling (GKG) selama Oktober hingga Desember 2022. Angka itu setara 5 juta ton beras.

RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Bulog Klaim Punya Stok 1,2 Juta Ton, Buwas: 500 Ribu Ton Ada di Luar Negeri

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

6 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

10 jam lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

11 jam lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

1 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

2 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya