RI-Cina Teken Perjanjian BETC, Zulhas: Babak Baru Kerja Sama Ekonomi Dua Negara
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 17 November 2022 13:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Cina menandatangi perjanjian Persetujuan Perluasan dan Pendalaman Kerja Sama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan Lebih Lanjut atau BETC. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan bahwa hal itu menjadi babak baru peningkatan kerja sama ekonomi antara kedua negara.
“Ini babak baru peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Cina. Dan diharapkan dapat mengoptimalisasi potensi pasar sekaligus memperluas area kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi bilateral,” ujar Zulhas lewat keterangan tertulis pada Rabu, 16 November 2022.
BETC merupakan payung hukum kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Cina. Kedua negara sepakat memperbarui Persetujuan BETC ini dikarenakan perjanjian BETC sebelumnya telah habis masa berlakunya pada April 2021.
Baca: RI dan Cina Teken Kerja Sama di Ekonomi Digital, Mulai dari Kota Pintar, E-Commerce hingga...
Penandatanganan itu dilaksanakan di sela rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, kemarin. Penandatanganan dilakukan oleh Mendag Zulhas dan Menteri Perdagangan Cina Wang Wentao, disaksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Cina Xi Jinping.
Pembaruan Persetujuan BETC pada tahun ini, kata Zulhas, menunjukkan bukti nyata komitmen kedua negara untuk mengoptimalisasi potensi pasar. Sekaligus memperluas area kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi bilateral.
“Selain itu, BETC juga berfungsi sebagai payung pembentukan Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan,” kata Zulhas.
Selanjutnya: Pembaruan BETC diyakini akan...
<!--more-->
Mendag Zulhas meyakini pembaruan BETC akan meningkatkan kinerja perdagangan dan ekonomi kedua negara. Ia juga meyakini, upaya-upaya diskusi dalam kerangka BETC ini akan menjadi wadah mengatasi berbagai isu perdagangan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran perdagangan kedua negara.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa Cina merupakan mitra dagang nomor satu Indonesia baik dalam hal ekspor maupun impor. Pada periode Januari–September 2022, nilai ekspor Indonesia ke Cina mencapai US$ 46,88 miliar. Nilai tersebut meningkat 28,87 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan Nilai impor Indonesia dari Cina mencapai US$ 50,67 miliar atau naik 28,33 persen. Sementara, total perdagangan Indonesia–Cina pada 2021 mencapai US$ 109,99 miliar, meningkat 54 persen dibandingkan 2020. Adapun ekspor Indonesia ke Cina pada periode tersebut sebesar US$ 53,76 miliar, dan impor Indonesia dari Cina sebesar US$ 56,22 miliar.
Dengan ditandatanganinya persetujuan BETC, Zulhas berharap nilai perdagangan dan kerja sama ekonomi kedua negara akan terus meningkat. “Saya yakin penandatanganan persetujuan ini semakin memperat kerja sama kedua negara dan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan Cina,” ucapnya.
Baca juga: 5 Kerja Sama Bilateral RI-Cina Diteken, Ada Momen Jokowi Sapa Xi Jinping 'Kakak Besar'
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.