TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Pertamina (Persero) akan menambah 50 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tahun ini di seluruh Indonesia. "Saat ini SPBU milik Pertamina berjumlah 47 buah," ujar Kepala Divisi BBM Ritel Pertamina K. Denni Wisnuwardani, Jumat (20/3), di Jakarta.
Ia mengatakan kapasitas SPBU akan tergantung dari potensi pasar di wilayah itu. "Kalau potensinya besar bisa mencapai 70 ton per hari," katanya, "Tapi untuk wilayah perumahan hanya butuh 10 ton per hari."
Denni enggan mengungkapkan berapa besar investasi yang disediakan untuk pembangunan SPBU itu. "Untuk SPBU dengan omset 10 ton per hari, butuh dana Rp 2 miliar, di luar tanah." ujarnya.
Nantinya, ke-50 SPBU itu akan dimiliki dan dikelola oleh Pertamina. Tujuan penambahan stasiun tersebut agar distribusi BBM semakin lancar.
Denni juga mengatakan saat ini konsumsi BBM terutama yang non subsidi, seperti Pertamax telah meningkat. Hal tersebut terjadi karena harga jualnya yang semakin murah dan dekat dengan harga BBM bersubsidi.
"Konsumsi Pertamax naik dari 1.500 kilo liter per hari, dari sebelumnya 1.200 kilo liter per hari," kata Denni.
SORTA TOBING
Ia mengatakan kapasitas SPBU akan tergantung dari potensi pasar di wilayah itu. "Kalau potensinya besar bisa mencapai 70 ton per hari," katanya, "Tapi untuk wilayah perumahan hanya butuh 10 ton per hari."
Denni enggan mengungkapkan berapa besar investasi yang disediakan untuk pembangunan SPBU itu. "Untuk SPBU dengan omset 10 ton per hari, butuh dana Rp 2 miliar, di luar tanah." ujarnya.
Nantinya, ke-50 SPBU itu akan dimiliki dan dikelola oleh Pertamina. Tujuan penambahan stasiun tersebut agar distribusi BBM semakin lancar.
Denni juga mengatakan saat ini konsumsi BBM terutama yang non subsidi, seperti Pertamax telah meningkat. Hal tersebut terjadi karena harga jualnya yang semakin murah dan dekat dengan harga BBM bersubsidi.
"Konsumsi Pertamax naik dari 1.500 kilo liter per hari, dari sebelumnya 1.200 kilo liter per hari," kata Denni.
SORTA TOBING
