INA Ajak CATL dan CMB Bentuk Green Fund, Kumpulkan Dana USD 2 Miliar

Selasa, 15 November 2022 07:07 WIB

Ketua Dewan Direktur Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah. Biro Pres

TEMPO.CO, Nusa Dua -Indonesia Investment Authority atau INA telah menggandeng Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) dan CMB International Capital Corporation Limited (CMBI) untuk membentuk green fund atau pendanaan hijau. Ketiga pihak tersebut menandatangani nota kesepahaman atau MoU untuk investasi, pembentukan skema pendanaan, sampai kerja sama di bidang lainnya.

Nota kesepahaman ini merupakan bagian dari perjalanan dan komitmen kami dalam mendukung keberlanjutan dan komitmen Indonesia terhadap perjalanan net zero emission," kata Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah di Nusa Dua, Bali, Senin, 14 November 2022.

Green fund akan difokuskan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir, terutama di Indonesia. Ridha mengatakan green fund adalah bentuk dukungan keberlanjutan dan komitmen Indonesia mencapai target target netral karbon pada 2060.

"Green Fund akan menjadi platform khusus untuk menangkap peluang investasi dalam ekosistem EV yang sedang berkembang," ucap Ridha.

Melalui pembentukan green fund, dana untuk membangun ekosistem kendaraan listrik ditargetkan terkumpul senilai US$ 2 miliar. Selanjutnya, untuk menghimpun dana, ketiga pihak akan memanfaatkan keunggulan Indonesia sebagai pusat bahan baku berkelanjutan, pasar domestik, jaringan, dan sumber daya.

Advertising
Advertising

Dana hijau diyakini dapat memberikan imbal hasil jangka panjang dan berkelanjutan yang menarik bagi para investor. Ridha melanjutkan, perkembangan pasar EV ini digadang-gadang bakal menghadirkan peluang triliunan dolar di seluruh rantai nilai ekosistem motor listrik.

"Pasar EV global telah menunjukkan pertumbuhan yang eksponensial selama beberapa dekade terakhir dan momentum ini diperkirakan akan terus meningkat, didorong oleh meningkatnya kesadaran lingkungan dan kemajuan teknologi," ucap Ridha.

Indonesia, tutur dia, strategis untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasokan kendaraan listrik global karena memiliki seperempat dari cadangan nikel dunia-yang merupakan bahan utama dalam produksi baterai. Dia berharap Indonesia dapat menjadi pusat nikel global dengan 50 persen nikel yang dimurnikan (refined nickel) dunia akan dipasok oleh Indonesia pada 2030.

"Elektrifikasi merupakan alternatif menarik untuk energi konvensional, mengurangi dampak lingkungan sekaligus memasuki pasar yang berpotensi untuk terus tumbuh," katanya.

Baca Juga: Dilanda Banjir Besar, Malaysia Cari Dana PBB untuk Adaptasi Perubahan Iklim

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

7 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

2 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

3 hari lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

3 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

5 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya