Prabowo Bicara Ketahanan Pangan di KTT G20, Ini Nasib Proyek Lumbung Pangannya di Kalimantan
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 14 November 2022 20:59 WIB
Pembukaan hutan itu bermula dari pernyataan Presiden Joko Widodo. Sebulan setelah virus corona masuk ke Jakarta, 1.400 kilometer dari Kalimantan Tengah, Jokowi menyampaikan peringatan Badan Pangan Dunia (FAO) mengenai potensi krisis pangan akibat pandemi Covid-19. “Kita persiapkan sejak dini ketahanan pangan di daerah-daerah,” tulis Jokowi di Instagram pada 13 April 2020.
Satu bulan setelah pernyataan itu, Jokowi memerintahkan Kementerian Pertanian serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan daerah (BUMD) keroyokan membuka sawah baru. Kalimantan Tengah menjadi target utama program food estate dibangun.
Kementerian Pertanian bergerak cepat. Menteri Syahrul Yasin Limpo terbang ke Palangka Raya menemui Gubernur Sugianto Sabran membicarakan kesiapan daerah itu menjadi pelaksana prgram ketahanan pangan nasional. Pada pertengahan Mei 2020, Syahrul dan Sugianto menanam padi bersama di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau.
Dua bulan kemudian, Jokowi menyusul. Didampingi Menteri Syahrul dan Prabowo, Jokowi mengunjungi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau untuk melihat persiapan pembukaan sawah baru.
Di sana Jokowi membuat pengumuman mengejutkan. Bukan Menteri Syahrul yang ia tunjuk, Jokowi mengatakan penanggung jawab food estate adalah Prabowo Subianto. “Karena proyek ini menyangkut cadangan strategis pangan kita,” kata Jokowi di Pulang Pusau pada 9 Juli 2020.
Giliran Prabowo menugasi sejumlah pejabat kementeriannya mengunjungi Gunung Mas. Bupati Jaya Samaya Monong menyambut para pejabat itu dan mengumpulkan empat kepala desa dari Kecamatan Sepang. Jaya menjelaskan bahwa hutan di sekitar empat desa—Tewai Baru, Sepang, Tampelas, Pematang Limau—akan diubah menjadi perkebunan singkong.
Total area hutan yang akan dibuka seluas 33.750 hektare—setengah luas Jakarta. Menurut Jaya, para pejabat Kementerian Pertahanan ditemani beberapa orang yang mengaku dari PT Agro Industri Nasional atau Agrinas. Dalam akta pendirian perusahaan pada 3 April 2020, 99 persen saham Agrinas dimiliki Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan, binaan Kementerian Pertahanan,” ucapnya.
Seusai pertemuan Juli 2020 itu, suasana empat desa di Sepang mulai riuh. Tentara mengendarai mobil berstiker Kementerian Pertahanan hilir-mudik mengukur lahan dan memasang patok. Mereka menyewa sebuah rumah di Desa Sepang sebagai kantor. Namun, pembabatan hutan itu dilakukan sebelum aturan dan analisis lingkungannya terbit.
Pada 2 November 2020, tepat ketika Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate berlaku, puluhan alat berat menderu ke tengah Hutan Tewai Baru. Seiring dengan tumbangnya pepohonan, berbagai bintang liar di dalam hitan riuh berhamburan.
Operator alat-alat berat itu adalah karyawan PT Banua Gemilang, perusahaan kontraktor dari Tarakan, Kalimantan Utara. Dalam dua bulan mereka bisa membuka hutan seluas 600 hektare. Para karyawan itu lalu menumpuk kayu gusuran di tepi lahan yang terbuka. Mereka juga membangun gudang dan perkantoran lengkap dengan tiga landasan helikopter.
Setelah semua beres pada Februari 2021, ratusan pekerja dari luar Gunung Mas berdatangan. Mereka bersiap menanam singkong. Tentara berjaga 24 jam menghalau penduduk desa yang mencoba masuk ke area perkebunan. “Saya saja tak bisa masuk,” kata Sigo, Kepala Desa Tewai Baru. “Padahal area tersebut masuk wilayah desa saya.”
Pekerjaan membutuhkan satu bulan untuk menanam singkong di kebun seluas itu. Pada 10 Maret 2021, dengan helikopter, Prabowo datang bersama Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. Kepada wartawan yang menunggu, Prabowo mengatakan bahwa food estate singkong akan menjadi cadangan pangan strategis nasional. “Supaya kita tidak bergantung kepada negara lain,” ujarnya seperti dikutip Antara.
MOH KHORY ALFARIZI | MAJALAH TEMPO | ANTARA
Baca: Menhan Prabowo Ajak Pemimpin Dunia Bersatu Atasi Krisis Global
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini