Kenali Terlebih Dulu LRT yang Segera Beroperasi 2023, Apa Perbedaannya dengan MRT?

Minggu, 13 November 2022 10:17 WIB

Suasana aktivitas di proyek pembangunan Stasiun LRT Harjamukti Cibubur, Jawa Barat, Senin, 18 Oktober 2021. Depo merupakan bagian vital dari pembangunan LRT karena merupakan pusat operation control center (OCC). TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan menegaskan bahwa Light Rail Transit atau dalam bahasa Indonesia disebut Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodetabek akan beroperasi tahun depan, tepatnya pada Juli 2023 mendatang. Sementara uji coba operaisonal akan berlangsung pada Maret 2023. Transportasi LRT terbilang salah satu jenis transportasi baru yang dibangun pada beberapa tahun yang lalu.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan peluncuran logo LRT Jabodebek menjadi semangat baru dalam menyelesaikan proyek LRT Jabodebek. Melalui logo LRT Jabodebek, KAI ingin masyarakat mulai merasakan kehadiran layanan LRT Jabodebek.

"Pada pertengahan 2023, LRT Jabodebek akan mulai beroperasi untuk melayani masyarakat. Sebagai moda transportasi perkotaan paling modern, KAI terus bersiap dalam berbagai aspek sehingga nantinya dapat melayani pelanggan sebaik mungkin," ujar Didiek lewat keterangan tertulis pada Senin, 10 Oktober 2022.

LRT merupakan salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi di kawasan perkotaan dengan kontruksi ringan dan bisa berjalan bersama dengan lalu lintas lain dalam lintasan khusus (trem). Secara umum, Layaknya transportasi umum pada umumnya, LRT juga berfungsi memudahkan mobilitas masyarakat dengan memindahkan banyak oeang dengan ruang jangkau lintas kota yang berdekatan.

Baca: Usulan Harga Tiket LRT Jabodebek Tak Berubah Meski Jadwal Operasi Molor

Perbedaan LRT dan MRT

Advertising
Advertising

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mengalami tubrukan saat uji coba di antara Stasiun Cibubur Harjamukti dan Ciracas, Senin, 25 Oktober 2021. Peristiwa kecelakaan tersebut mengakibatkan masinis mengalami mula-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Di Indonesia sendiri telah ada kereta modern yang membawa penumpang dengan jarak yang dekat, yaitu LRT dan MRT yang baru dibangun beberapa tahun yang lalu. Apa itu LRT? Lantas apa yang membedakan kedua transportasi ini?

Melansir dari Indonesiabaik.id, keduanya, MRT dan LRT memiliki fungsi yang sama, yaitu mengangkut banyak orang dengan ruang jangkau dalam kota atau lintas kota dengan jarak dekat. Moda transportasi ini beroperasi dengan rute layanan di sekitar Jakarta dan kawasan penyangga Jakarta seperti Bekasi, Bogor atau Depok.

Secara garis besar kedua transportasi ini tidak memiliki perbedaan yang terlihat jelas. MRT dan LRT menggunakan kereta yang bergerak di atas rel untuk mengangkut banyak orang, tidak menggunakan lokomotif serta memanfaatkan listrik sebagai tenaga penggerak.

Berdasarkan ukuran kereta dan daya angkutnya, MRT memiliki kapasitas yang lebih besar daripada LRT. Walaupun lebih kecil, keunggulan LRT ada pada kemampuannya mengangkut penumpang yang dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari. Frekuensi perjalanan tersebut tergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau yang biasa dikenal dengan istilah “headway” dalam Bahasa Inggris.

Dari sisi sumber daya listrik, sumber daya MRT berasal dari listrik di atas kereta atau biasa disebut Listrik Aliran Atas (LAA). Di sisi lain, LRT Jabodebek mengambil listrik dari bawah atau (Listrik Aliran Bawah).

Perbedaan lainnya, LRT memiliki ukuran lebih kecil tetapi kemampuan menampung kapasitas penmupang lebih besar yang dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari. Frekuensi perjalanan tersebut tergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau yang biasa dikenal dengan istilah “headway” dalam Bahasa Inggris. Sementara ditilik dari sumber daya listrik, LRT mengambil listrik dari bawah atau Listrik Aliran Bawah (LAB). Hal ini justru berbeda dengan MRT dan KRL yang memiliki sumber listrik berasal daru atas atau Listrik Aliran Atas (LAA).

Apabila dilihat dari sisi rel, MRT memiliki sistem transportasi kereta menggunakan sepasang rel sebagai penggerak. Sedangkan LRT Jabodebek karena menggunakan Listrik Aliran Bawah (LAB), memiliki rel ketiga yang berisi aliran listrik atau biasa disebut Third Rail.

NAOMY A. NUGRAHENI I SDA

Baca juga: Beroperasi Juli 2023, KAI Kenalkan Logo LRT Jabodebek

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

3 menit lalu

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

Penambahan perjalanan bakal membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 336 perjalanan setiap harinya

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

13 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

2 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

3 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

3 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

4 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

5 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

6 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

7 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya