TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi LRT Jabodebek dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) Mochamad Purnomosidi mengatakan KAI masih berupaya melakukan percepatan penyelesian kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek. Dia menyebut target selesai maksimal pertengahan 2023.
Namun soal alternatif pendanaan, dia mengaku KAI belum mendapatkan pemberitahuan. “Sampai saat ini, KAI belum mendapat pemberitahuan penambahan biaya proyek atau cost overrun dari DJKA (Direktorat Jenderal Perkerataapian),” kata Purnomosidi kepada Tempo, Minggu, 2 Oktober 2022.
Kendati operasi LRT Jabodebek tertunda, Purnomosidi mengatakan pihaknya kemungkinan tidak mengubah harga tiket yang akan ditetapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Posisi terakhir, kami masih mengusulkan tarif progresif seperti KRL dengan rata-rata kira-kira Rp 15 ribu,” ucap Purnomosidi.
KAI batal mengoperasikan kereta layang ringam Jabodetabek pada Agustus 2022 lalu. Jadwal pengoperasian kereta ringan itu mundur menjadi Juni 2023.
Molornya jadwal pengoperasian LRT Jabodebek membuat KAI kehilangan potensi pendapatan dari penjualan tiket. Nilai potensi pendapatan yang hilang menembus setengah triliun atau Rp 587,7 miliar.
Jadwal pengoperasian komersial proyek jumbo itu sudah dua kali mundur. Awalnya, LRT Jabodebek dijadwalkan beroperasi pada Juli 2019. Sumber Tempo yang mengetahui perkembangan LRT Jabodetabek mengungkapkan adanya pembengkakan biaya atau cost overrun proyek yang bisa membesar karena faktor interest during construction (IDC).
Artinya, timbul biaya baru karena perpanjangan masa pekerjaan hingga pertengahan tahun depan. “Tapi karena sudah tahap final, cost overrun ini tidak sebesar sebelumnya. Tidak akan lebih dari Rp 1 triliun,” kata sumber seperti dikutip dari Koran Tempo Edisi Jumat, 16 September 2022.
Sementara itu, KAI sebelumnya sudah terbebani oleh cost overrun senilai Rp 2,6 triliun. Gara-gara mundurnya rencana pengoperasian dari semula akhir 2021 menjadi Agustus 2022, biaya investasi proyek melambung dari Rp 29,9 triliun menjadi Rp 32,5 triliun.
RIRI RAHAYU | KHORY ALFARIZI | YOHANES PASKALIS | KORAN TEMPO
Baca juga: LRT Jabodebek Dievaluasi Konsultan Inggris, Depo Belum Siap
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini