TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mencatatkan laporan keuangan negatif hingga Juni 2022 karena 2,5 tahun diterjang pandemi Covid-19. Namun, Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan mulai Juli 2022 sudah kembali positif.

“Sampai Juni 2022, AP I masih negatif laporan laba rugi bulanannya. Namun, masuk ke Juli-Oktober 2022, sudah positif kembali, meski secara total masih negatif,” ujar dia dalam acara RUMPI BUMN di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Senin, 7 November 2022.

Untuk dua bulan sisa 2022, kata Faik, akan mengoptimalkan kinerjanya pada November-Desember. Menurut dia, AP I akan all out menekan kerugian basic performance untuk laporan laba ruginya.

Faik memastikan bahwa posisi cash flow perseroan sudah positif. “Saya memproyeksikan sampai dengan Desember akan terus positif walaupun memang positifnya masih belum besar. Tapi makin ke sini membesar,” tutur dia.

Hal itu terjadi akibat berbagai upaya recovery dilakukan AP I. Salah satunya program survival strategy, berupaya agar bisa bertahan. Kemudian dari survival strategy itu dilanjutkan dengan program rebound strategy.

Pandemi Covid-19, Faik melanjutkan, juga memberikan banyak pelajaran untuk membuat orgnaisasi menjadi lebih agile. Sehingga ini momentum yang luar biasa buat PT Angkasa Pura I untuk melakukan transformasi selama pandemi.

“Setelah rebond strategy, lanjut ke program transformasi termasuk di dalamnya adalah restrukturisasi. Dampaknya alhamdulillah mulai berbuah positif,” kata dia.

Faik menjelaskan AP I masih terpukul akibat diterjang pandemi Covid-19, karena masih rugi sebesar Rp 813 miliar. “Hingga September perusahaan mencatat rugi senilai Rp 1,1 triliun, kemudian turun pada Oktober 2022 menjadi Rp 813 milar,” ucap Faik.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini