Bunga Kredit Turun 27 Basis Poin

Reporter

Editor

Rabu, 18 Maret 2009 16:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Suku bunga kredit perbankan rata-rata turun 27 basis poin dari 14,2 persen pada Desember 2008 menjadi 13,93 persen di minggu ketiga Maret 2009. Suku bunga wajar Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan suku bunga acun Bank Indonesia (BI Rate) menjadi pendorong penurunan bunga kredit.

Deputi Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI) Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 18-20 persen pada tahun ini sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 4-5 persen.

Namun berdasarkan rencana bisnis bank, pertumbuhan kredit tahun ini hanya 15,6 persen. "Penyaluran kredit sejak Januari lalu masih kecil yaitu Rp 2 triliun," kata Wimboh di gedung Bank Indonesia Jakarta, Rabu (18/3).

Penyaluran kredit sampai minggu ketiga Maret 2009 sebesar Rp 1.28,1 triliun dari Rp 1.284,7 triliun pada Desember 2008. Penyaluran kredit sempat turun 2,1 persen pada Januari 2009 akibat bunga kredit yang tinggi sehingga permintaan kredit pun melemah.

Dia menjelaskan, bank sentral sudah beberapa kali memanggil 15 bank besar untuk mengkomunikasikan perkembangan perekonomian yang terjadi dan mendorong supaya bank-bank itu segera menurunkan suku bunga. Menurut dia, perbankan seharusnya bisa menurunkan bunga kredit melalui penurunan bunga deposito atau simpanan lainnya.

Menurut Wimboh, rendahnya penyaluran kredit itu bukan ukuran pertumbuhan kredit sepanjang tahun. Pasalnya, pertumbuhan kredit di awal tahun jumlahnya selalu lebih kecil. "Ini seasonal saja," ujarnya. Pihaknya akan menunggu kondisi pertumbuhan kredit pada April dan Mei 2009.

BI akan mengkaji lebih dalam kalau pada bulan tersebut tidak ada perubahan pertumbuhan. "BI sudah melihat tanda-tanda pertumbuhan kredit karena adanya percepatan stimulus, kelonggaran regulasi, dan penurunan suku bunga," katanya.

EKO NOPIANSYAH

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

18 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya