PHK Massal di Industri Tekstil, Kadin Berharap Eksportir Sasar Pasar Baru

Sabtu, 5 November 2022 04:00 WIB

Ketua Kadin terpilih Arsjad Rasjid memberikan sambutan usai ditetapkan diri sebagai Ketua Umum Kadin terpilih periode 2021-2026 di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis 1 Juli 2021. Arsjad Rasjid resmi menjadi Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 berdasarkan kesepakatan musyawarah dan mufakat pada Munas VIII di Kendari sedangkan Anindya Bakrie yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai ketua umum dipilih menjadi Ketua Dewan Pertimbangan. ANTARA FOTO/Jojon

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri tekstil terjadi karena keran ekspor yang menurun. Ia menilai pasar domestik Indonesia perlu diperkuat untuk mengalihkan produk ekspor tersebut.

Ia berujar pasar domestik bisa jadi penyelamat dari krisis yang tengah dihadapi pelaku ekspor tekstil di Indonesia, asalkan konsumen mau membeli produk buatan dalam negeri. "Makanya bangga buatan indonesia itu penting, supaya saling membantu," ujarnya saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Jumat, 4 November 2022.

Baca: Ekspor Masih Tumbuh, Sri Mulyani Duga PHK di Industri Tekstil Terjadi Karena Ini

Menurut Arsjad, pelaku usaha tekstil Indonesia tak bisa terus menerus bergantung pada negara tujuan ekspor besar seperti Amerika Serikat dan Eropa. Selain memperkuat pasarnya di dalam negeri, ia menilai eksportir juga perlu menyasar negara tujuan ekspor baru seperti di Afrika, Timur Tengah dan lainnya.

Di sisi lain, ia pun berharap impor ilegal seperti impor baju bekas tanpa izin segera ditindak hukum oleh pemerintah bahkan dihentikan. Sementara itu, ia berjanji Kadin akan terus mendorong peningkatan investasi dalam negeri untuk memperkuat iklim usaha di Indonesia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmadja mengungkapkan ancaman resesi global telah terasa bagi pelaku usaha, yakni penurunan ekspor. Khusus untuk produk tekstil, Jemmy menyebutkan penurunannya telah mencapai 30 persen. Hal itu akibat menurunnya daya beli di negara tujuan ekspor terbesar, yakni Amerika dan Eropa.

Menurut dia, penurunan ekspor komoditas tekstil bahkan akan terjadi lebih parah pada 2023. Situasi itu tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan pada negara-negara eksportir produk tekstil terbesar lainnya seperti Cina, Bangladesh, Vietnam, dan India.

Di samping itu, pelemahan daya beli di Eropa dan Amerika Serikat memicu kenaikan impor produk tekstil ke Indonesia. Sehingga terjadi daya saing yang ketat di dalam negeri.

"Cina, Bangladesh, Vietnam, India, mencoba membanjiri produknya ke sini karena Indonesia merupakan negara dengan populasi keempat terbesar dan inflasinya tidak separah negara lainnya," kata Jemmy.

Dengan begitu, permintaan ekspor yang menurun itu diperparah dengan banjir produk impor di dalam negeri. Gangguan itu menurutnya membuat utilisasi industri tekstil menurun tajam. Dampaknya, terjadi pengurangan jam kerja karyawan yang akhirnya memicu pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Ia berharap Indonesia harus bisa menjaga pasar dalam negeri dari produk-produk impor. Sehingga, produk ekspor Indonesia bisa dialihkan ke pasar domestik. "Perlindungan pasar dalam negeri sangat dibutuhkan," kata dia.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: Sri Mulyani Soroti Maraknya PHK Massal, APBN Akan Dikerahkan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

1 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

2 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

3 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya