Naik 75 Poin, Suku Bunga The Fed Kini 4 Persen Demi Tekan Inflasi

Kamis, 3 November 2022 05:51 WIB

Petugas tengah merapikan uang dolar Amerika pecahan 100 dolar dan uang Rupiah pecahan 100 ribu di tempat penukaran Valuta Asing di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Indeks dolar AS terkoreksi 0,34 persen ke level 112,928. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin hari ini.

Dilansir Bloomberg pada Kamis 3 November 2022, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 1-2 November 2022 waktu AS memutuskan kenaikan kisaran suku bunga acuan Fed Fund Rate 75 basis poin menjadi 3,75 – 4 persen.

Dengan keputusan ini, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 75 basis pada pertemuan keempat berturut-turut. Ini juga merupakan level suku bunga tertinggi sejak tahun 2008.

Keputusan suku bunga ini sejalan dengan ekspektasi banyak pihak. Ekonom Anna Wong, Andrew Husby dan Eliza Winger sebelumnye memperkirakan The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan tarif sebesar 75 basis poin untuk pertemuan keempat kali berturut-turut.

Baca: Prediksi Suku Bunga The Fed hingga Naik 5 Persen Awal 2023, Goldman Sachs Sebut Tiga Penyebab

Namun, yang kurang pasti bagaimana Jerome Powell akan mengkomunikasikan potensi downshift di masa depan dalam kecepatan kenaikan tingkat-tingkat keyakinan, risiko seputar ukuran kenaikan.

Dalam pernyataan setelah keputusan suku bunga, The Fed mengatakan bahwa kenaikan suku bunga yang berkelanjutan kemungkinan akan diperlukan agar inflasi dapat kembali ke target The Fed di level 2 persen.

“Dalam menentukan laju kenaikan kisaran target suku bunga di masa mendatang, Komite akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter yang kumulatif, jeda kebijakan moneter yang mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan ekonomi dan keuangan,” ungkap The Fed dalam pernyataannya.

Pernyataan ini muncul di tengah data inflasi dan tenaga kerja yang masih kuat, bahkan ketika sektor-sektor seperti perumahan dan manufaktur telah melambat secara substansial.

Pernyataan tersebut menunjukkan pejabat The Fed berkomitmen terhadap kampanye untuk mengekang inflasi.

Gubernur The Fed Jerome Powell akan menguraikan prospek pertemuan kebijakan di masa depan pada konferensi pers pukul 14.30 waktu Washington, atau 30 menit setelah keputusan suku bunga acuan.

Investor menantikan komentar Powell untuk mengetahui apakah The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Desember.

BISNIS

Baca: IHSG Menghijau Awal Pekan, Dampak Rilis Kinerja Kuartal III dan Sentimen The Fed

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

9 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

13 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

14 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

19 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

3 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya