Jokowi Minta Masalah Beras Beres dalam Sepekan, Airlangga: Bulog Bisa Serap Lebih Besar

Selasa, 1 November 2022 13:52 WIB

Pekerja mtengah istirahat usai membongkar truk bermuatan beras di gudang Bulog Gedebage, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2022. Bulog menjamin stok beras, telur, dan gula pasir, aman untuk Ramadan dan Lebaran. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal cadangan beras pemerintah atau CBP yang saat ini dianggap rendah. Menurutnya, Perusahaan UImum Bulog dapat menyerap lebih banyak stok beras seiring terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.

"Dengan Perpres, harusnya Bulog bisa menyerap beras lebih besar (untuk CBP). Kita lihat saja kapan realisasinya," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis seperti dikutip Selasa, 1 November 2022.

Menurut Airlangga, aturan tersebut telah memberikan Bulog keleluasaan dan fleksibilitas dalam menyerap beras rakyat. Ia pun optimistis CBP dapat mencapai 1 juta ton pada akhir 2022.

Adapun Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin menggelar rapat soal ketersediaan stok beras bersama para menterinya di Istana Merdeka, Jakarta. Ia meminta para pembantu presiden, khususnya pada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, untuk mengecek stok beras nasional yang ada saat ini.

Syahrul mengaku diberi waktu oleh Jokowi satu pekan untuk mengecek kembali faktualisasi data beras bersama para gubernur dan bupati. Sebab, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan sebelumnya mengungkapkan pernyataan yang berbeda soal ketersediaan beras.

Advertising
Advertising

Syahrul yakin berdasarkan data dan neraca yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian, beras nasional saat ini masih cukup. Bahkan dari prognosis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, produksi beras pada 2022 adalah yang tertinggi.

Baca: Diperintah Jokowi Cek Stok Beras Nasional, Mentan: Saya Diberi Waktu Satu Minggu

Ia mencatat hasil panen pada Maret hingga April adalah yang tertinggi, yakni di atas 18,3 juta ton. Selanjutnya pada Agustus hingga Oktober, menurut dia, hasil produksi petani mencapai lebih dari 13 koma juta ton. "Data BPS juga menunjukkan bahwa sekarang stok-stok itu ada 60 persen di tangan rakyat sendiri," ucapnya.

Meski telah menyatakan stok beras aman, Syahrul mengaku Jokowi tetap memerintahkan dia untuk menambah pasokan melalui beras cadangan yang ada di Bulog. Ia pun berjanji akan memastikan penambahan stok itu. "Akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini," tutur Syahrul.

Ia berharap dengan tercukupinya stok beras saat ini, fluktuasi harga pun dapat tertangani. Syahrul bersama bersama Menteri Perdagangan Zukifli Hasan, Bulog, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan bersama-sama mengecek ketersediaan stok beras di lapangan.

"Saya sangat yakin ketersediaan cukup, bahkan data yang ada saat 2022 ini produktivitas lahan yang kita tanami sangat besar. Boleh tanya semuanya kita tidak pernah dengar ada lahan yang puso kan? Tidak pernah ada lahan yang (terdampak) bencana maksimal kan?" kata dia.

<!--more-->

Adapun Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat stok CBP di Bulog pada Oktober 2022 hanya sebesar 673.613 ton. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, Rachmi Widiriani mengatakan angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan stok pada periode yang sama tahun lalu. Pada Oktober 2021, stok CBP Bulog mencapai 1,25 juta ton.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyarankan agar pemerintah segera menentukan jumlah CBP maupun penyalurannya untuk mengantisipasi ancaman resesi dan krisis pangan secara global. Sedangkan menurut dia, klausul dalam Perpres 125 Tahun 2022 justru melemahkan kewenangan Bapanas karena penetapan jumlah CBP dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas (rakortas) tingkat menteri atau kepala lembaga.

Bhima berpendapat, semestinya jumlah cadangan pangan yang dikelola pemerintah berada dibawah otoritas Bapanas, menimbang hasil rakortas. Sebab Bapanas, kata dia, bukan pelaksana teknis, melainkan pengambil kebijakan utama pangan.

"Jadi sifat dari rapat koordinasi hanya sebagai referensi bukan otoritas keputusan," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Kamis, 27 Oktober 2022.

Bhima mengaku khawatir. Jika mengikuti Perpres 125 Tahun 2022, pemerintah akan menghadapi jalan buntu atau deadlock saat rakortas. Karena, menurut dia, ada ego dari tiap kementerian lembaga, terutama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: Perpadi Sebut Stok Beras Nasional Masih Banyak

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

10 menit lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

35 menit lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

2 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

6 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

8 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

18 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

18 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya