Inflasi Oktober Diprediksi Tembus Hampir 6 Persen, Harga BBM dan Beras Jadi Penyebab Utama

Senin, 31 Oktober 2022 18:18 WIB

Sepeda motor mengisi BBM Pertamax di SPBU Jalan Ahmad Yani, Bandung, setelah BBM Pertalite di beberapa SPBU habis, Kamis, 1 September 2022. Antrean kendaraan terutama sepeda motor terus terjadi kendati pemerintah belum menaikkan harga BBM subsidi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi inflasi Oktober 2022 bakal mencapai 0,07 persen secara bulanan atau 5,83 persen secara year on year. Ia mengatakan inflasi yang masih cukup tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor.

“Efek kenaikan harga BBM, transportasi, kenaikan harga beras, tempe, serta rokok mempengaruhi nilai inflasi yang hampir mencapai angka 6 persen,” ucap Bhima ketika dihubungi oleh Tempo pada Senin, 31 Oktober 2022.

Bhima mengatakan pemerintah perlu memperhatikan dampak kenaikan harga pangan karena faktor penyesuaian biaya logistik. Imbas kenaikan harga bensin bersubsidi terhadap inflasi ini disinyalir masih akan dirasakan dalam beberapa bulan ke depan.

Selain pangan, Bhima menuturkan pemerintah dan Bank Indonesia harus melakukan antisipasi kenaikan harga selama Natal dan tahun baru. Ia memperkirakan para pelaku usaha akan mengerek biaya bahan baku akibat pelemahan kurs rupiah kepada konsumen sepanjang akhir tahun.

Imported inflation bisa jadi PR utama pengendalian inflasi. Inflasi november hingga desember masih berisiko naik,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Baca: Rupiah Melemah ke 15.498 per Dolar AS Menjelang Rapat Dewan Gubernur BI, Dipicu Faktor Apa Saja?

Di sisi lain, Bhima mengingatkan adanya ancaman ketidakstabilan harga komoditas. Jika terjadi resesi global, permintaan komoditas dapat berangsur turun karena permintaan bahan baku turut melambat.

Dengan demikian, Bhima mengatakan pemerintah harus menyiapkan skenario untuk mendongkrak laju ekspor dari produk yang bernilai tambah. “Juga membantu pelaku usaha mencari pasar-pasar ekspor alternatif dan sebagian jika bisa diserap ke pasar dalam negeri maka perlu pengaturan soal impor barang jadi,” tuturnya.

Untuk industri dengan kebutuhan bahan baku impor yang tinggi, Bhima menyebut pemerintah bisa menyediakan fasilitas substitusi bahan baku lokal. Upaya tersebut sekaligus mengantisipasi pelemahan kurs rupiah yang berpengaruh terhadap tambahan biaya bahan baku impor ke pelaku usaha.

Bhima melanjutkan, tekanan inflasi bisa mereda ketika faktor pelemahan kurs rupiah, perang Ukraina, ancaman krisis pangan, dan harga minyak mulai turun. Saat ini, harga minyak bumi yang diperdagangkan di dunia untuk Brent masih US$ 94 per barel atau naik 11,7 persen secara year on year.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca: Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Menguat ke Level 15.540 per Dolar AS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

7 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

8 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

13 hari lalu

Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

13 hari lalu

Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

BI memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Indeks Penjualan Riil Maret 2024 tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya