Bankir Sebut Ekonomi Indonesia Lebih Solid Hadapi Krisis Global Dibanding Anggota G20 yang Lain

Senin, 31 Oktober 2022 08:57 WIB

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk.(BDMN) Yasushi Itagaki berpendapat bahwa meski tengah menghadapi krisis global, keadaan ekonomi Indonesia dalam posisi lebih solid ketimbang negara-negara G20 lain.

Sejumlah aspek, menurut Itagaki, menjadi pemicunya. Salah satu yang dinilainya krusial adalah lonjakan harga komoditas.

Selain itu, masih menurut Itagaki, posisi kuat Indonesia saat ini juga disebabkan keberhasilan pemerintah dalam mengelola ekonomi fiskal hingga menjaga arus perdagangan. Meski mata uang rupiah pun tak luput dari pelemahan terhadap nilai dollar, Itagaki melihat level pelemahan mata uang Indonesia tidak seterpuruk mata uang negara-negara senasib lain.

Namun, Itagaki juga menggarisbawahi bahwa Indonesia tidak bisa serta merta jemawa. Mengingat, kondisi perekonomian global sedang bergejolak.

Di tengah kondisi yang menantang ini, Itagaki pun menjanjikan bahwa BDMN akan mengawal ketahanan ekonomi di kalangan nasabahnya. BDMN juga menyatakan tekad untuk memperkuat strategi proaktif, alias jemput bola, dalam melayani kebutuhan nasabah. Baik kebutuhan pendanaan maupun layanan perbankan lain.

“Jika dahulu bank menunggu nasabah untuk mendapat layanan perbankan, sejak diakuisisi oleh MUFG, Danamon lebih proaktif dalam mendekatkan diri kepada nasabah,” kata Itagaki kepada Bisnis, Kamis 28 Oktober 2022.

Baca: Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

Perusahaan telah menggelar pameran business matching yang melibatkan korporasi lokal nasabah Bank Danamon, dengan perusahaan-perusahaan multinasional di berbagai negara. Perseroan juga menggelar seminar yang mempertemukan antara korporasi di Jepang dan Asia Tenggara, yang merupakan klien dari MUFG.

“Kami menganalisa kebutuhan dari kedua pihak, kemudian mengundang dan membuat pertemuan di zoom meeting. Agenda ini banyak diikuti oleh perusahaan-perusahaan Indonesia, sehingga mereka bisa menemukan kanal distribusi, suplai dan lain sebagainya, dari berbagai sektor industri,” kata Itagaki.

Itagaki juga mengatakan untuk menjaga pertumbuhan pada tahun depan, perseroan akan berfokus dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, termasuk melalui pengembangan teknologi.

Selanjutnya: Bank Danamon dan Adira Dinamika Multi Finance Fokus Industri Otomotif

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

21 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

23 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya