Survei OJK: Inklusi Keuangan RI Naik jadi 85,10 Persen, Literasi Keuangan 49,68 Persen

Sabtu, 29 Oktober 2022 17:28 WIB

Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK meluncurkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 dalam gelaran Financial Expo (FinExpo) 2022 yang menjadi bagian dari rangkaian Bulan Inklusi Keuangan tahun ini.

Hasilnya, indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 85,10 persen. Lalu, indeks literasi keuangan mencapai 49,68 persen.

Indeks inklusi keuangan Indonesia tahun ini naik 8,91 basis poin (bps) jika dibandingkan dengan SNLIK pada 2019 yang mencapai 76,19 persen. Sedangkan, indeks literasi keuangan Indonesia naik 11,65 bps jika dibandingkan SNLIK sebelumnya 38,03 persen.

"Hasil survei ini dapat diterjemahkan bahwa, jumlah masyarakat yang memahami dan mengenal produk jasa keuangan lebih tinggi lagi. Hal itu menjadi satu sisi yang menguatkan keyakinan dalam mencegah praktik layanan keuangan ilegal," ujar Ketua Dewan Komisoner OJK Mahendra Siregar dalam puncak acara Bulan Inklusi Keuangan 2022 pada Sabtu, 29 Oktober 2022, di Jakarta.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari mengatakan SNLIK bertujuan untuk memetakan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia termasuk literasi keuangan digital.

Advertising
Advertising

Menurutnya, inklusi dan literasi menjadi penting terutama bagi sektor jasa keuangan. "Karena kepercayaan dari konsumen merupakan hal yang utama bagi lembaga jasa keuangan," ujarnya.

Survei dilakukan terhadap 14.634 responden di 34 provinsi dan 76 kota/kabupaten di Indonesia. Proses pengambilan data SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan responden sejumlah 14.634 orang berusia antara 15 hingga 79 tahun.

Metode yang digunakan yakni wawancara secara tatap muka dibantu dengan sistem Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI).

Menurutnya, hasil SNLIK ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi OJK dan seluruh stakeholders dalam membuat kebijakan, menyusun strategi, dan merancang produk atau layanan keuangan yang sesuai kebutuhan konsumen, seta meningkatkan perlindungan masyarakat.

OJK pun menyiapkan sejumlah strategi agar semakin inklusi keuangan di masyarakat semakin meningkat. Apalagi, inklusi keuangan ditarget mencapai 90 persen pada 2024. Salah satu caranya melalui Bulan Inklusi Keuangan yang digelar rutin pada setiap Oktober.

Pada Oktober tahun ini, kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2022 digelar dengan tema “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat”.

Ada sejumlah aktivitas yang digelar selama Bulan Inklusi Keuangan 2022, seperti pemberian kredit atau pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil, pameran jasa keuangan atau Financial Expo (FinExpo), serta pembukaan rekening, polis, efek dan jasa lainnya.

Kemudian OJK beserta lembaga jasa keuangan juga menggelar kampanye dan publikasi program literasi dan inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen.

Baca Juga: Empat Direksi Baru PT Jamkrindo Ditunjuk, Berikut Daftarnya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

18 jam lalu

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

1 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Promosikan Keunggulan Livin' di London

2 hari lalu

Bank Mandiri Promosikan Keunggulan Livin' di London

Bank Mandiri memperkenalkan fitur bertajuk Livin' Around The World (LATW) dalam Seminar Gelora Mahasiswa (GEMA).

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

5 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

6 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

6 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

7 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

7 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

8 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya